Crispy

Idham, Jenderal Polisi yang Mendidik Anak-anaknya Mengutamakan Ibu Mereka

JAKARTA– Komisi III DPR yang dipimpin ketua komisi Herman Hery dari F-PDIP mengawali tugas perdana dengan melaksanakan fit and proper calon Kapolri Komjen Idham Azis. Fit and proper tersebut berupa ujian wawancara yang dilaksanakan terbuka untuk umum, hari ini.

“Uji kepatutan dan kelayakan dinyatakan terbuka untuk umum,” kata Herman Hery membuka rapat. Sebelumnya Presiden Jokowi telah mengajukan nama Komjen Idham Azis  ke DPR  untuk menggantikan posisi kapolri yang saat ini kosong karena Jenderal (purn) Tito Karnavian mundur untuk menjabat mendagri.

Komjen Pol Idham Aziz yang saat ini menjabat kabareskrim Polri, menjadi calon tunggal yang disodorkan Presiden Joko Widodo. Sama dengan Tito, Idham juga mempunyai catatan penugasan yang tidak tercela.

Idham dan Tito beberapa kali bertugas bersama–sama. Mulai dari penugasan di Poso dalam kasus konflik di Poso, perburuan gembong teroris Dr Azhari yang akhirnya ditangkap di Malang, Jawa Timur, hingga penangkapan Tommy Suharto dalam Operasi Kobra.

Kebersamaan tersebut membuat Tito dan Idham mempunyai strategi dan penanganan yang relative sama dalam menangani kasus-kasus terorisme di Indonesia. Hal mana terbukti menjelang pelantikan Presiden tanggal 20 Oktober lalu, Densus 88 berhasil menangkap lebih dari 25 orang teroris yang diperkirakan akan melakukan aksi untuk mengganggu pelantikan presiden–wakil presiden.  Penunjukan Idham yang berlatar belakang reserse sebagai Kapolri dinilai sangat tepat karena akan meneruskan kebijakan–kebijakan Tito dalam pemberantasan terorisme.

Komjen. Pol. Drs. Idham Azis, M.Si, lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, tanggal 30 Januari 1963, memulai karier kepolisian sejak lulus Akademi Kepolisian tahun 1988. Berbagai penugasan telah diemban membuatnya mempunyai pengalaman lapangan yang kuat. Bersama-sama Tito, Idham termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat lebih cepat sebagai hadiah atas prestasi melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Berbagai jabatan prestisius telah diemban oleh Idham, diantaranya menjadi Kepala Divisi Profesi & Pengamanan Polri pada tahun 2016, dan dilanjutkan dengan menjadi Kepala kepolisian Daerah Metro Jaya selama 2 tahun hingga 2019. Bagi Idham ini merupakan jabatan Kapolda yang kedua kalinya, sebab pada tahun 2014, Idham pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah selama 2 tahun.

Idham yang menikah dengan Fitri Handayani, dikaruniai empat orang anak yaitu Ilham Urane Azis, Irfan Urane Azis, Firda Athira Azis, dan Pandu Urane Azis. Anak pertama dan kedua Idham mengikuti jejaknya ke Akademi Kepolisian (Akpol). Dua anak lainnya juga mengaku ingin mengikuti jejak kakak-kakaknya.

Dimata anak-anaknya Idham adalah sosok ayah yang disiplin dan penyayang keluarga, halmana membuat dua anaknya mengikuti jejak ayahnya menjadi anggota Polri. Idham selalu mengingatkan anak-anaknya agar mengutamakan ibu.

Di akhir tes, Idham menandatangani pakta integritas dan menutup acara kata-kata bijak alm Presiden BJ Habibie. “Kepada Tuhan saya tidak akan bertanya mengapa, kenapa dan bagaimana. Namun jika hamba diperkenankan mengajukan satu permohonan, maka berilah hamba petunjuk serta kekuatan untuk mengambil jalan yang benar sesuai dengan kehendak-Mu,” kata Komjen Idham, disambut riuh tepuk tangan. [tvl]

Back to top button