Crispy

Ini Persiapan PT KCI Ikuti PSBB Jilid II DKI Jakarta

Selama PSBB KRL hanya akan beroperasi pada pukul 04:00 hingga 21:00 WIB.

JERNIH-Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin, (14/09/2020). Pada PSBB kali ini moda transportasi Kereta Rel Listrik (KRL) tetap diizinkan beroperasi.

Pada PSBB jilid II kali ini, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menerapkan protokol kesehatan lebih ketat baik pada pengguna KRL maupun pada petugas yang ada di areal stasiun dan kereta.

Pengetatan ini merupakan bagian dari upaya maksimal mengurangi risiko penularan Covid-19 pada pengguna maupun petugas.

VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, PT KCI juga mengurangi jam operasional untuk mengurangi risiko penularan. KRL hanya akan beroperasi pada pukul 04:00-21:00 WIB. Berbeda dengan jam operasional waktu normal dimana KRL beroperasi pukul 04:00-24:00 WIB.

“Jam operasi ini nantinya juga akan dievaluasi kembali dengan mempertimbangkan kondisi pengguna di masa PSBB,” kata Anne beberapa hari lalu.

Kebijakan lain yang diambil PT KCI adalah jumlah pengguna tiap KRL hanya 50% dari kapasitas di masa normal. Jadi kereta hanya akan diisi 74 orang.

“Jumlah 74 orang ini adalah sekitar 45% dari kapasitas kereta. Pembatasan ini dijaga melalui penyekatan di sejumlah zona antrean yang ada di stasiun”.

Anne juga menyebut bahwa PT KCI telah menyiapkan aplikasi yang menyajikan situasi real time stasiun sehingga pengguna kereta dapat memantau situasi stasiun untuk menghindari kepadatan”.

“Pengguna dapat memantau langsung kondisi real time antrean di stasiun dari aplikasi KRL Access versi terbaru,” kata Anne.

Nantinya jendela yang posisinya diujung tiap kereta akan dibuka, terutama saat pada sat jam sibuk. Tujuannya untuk mengoptimalkan sirkulasi dan ventilasi udara di dalam kereta. Sementara pintu KRL sisi kanan maupun kiri juga akan dibuka seluruhnya ketika tiba di stasiun akhir.

Pada seluruh stasiun KRL, akan disediakan wastafel tambahan agar para penumpang tidak berebut mencuci tangan sebelum dan setelah naik KRL. Di stasiun dan KRL juga tersedia marka jaga jarak sebagai pedoman posisi pengguna untuk duduk maupun berdiri.

Anne menghibau agar semua pengguna KRL taat menggunakan masker untuk mencegah droplet yang keluar dari mulut dan hidung kita saat batuk, bersin, maupun sekadar berbicara.

“Gunakan masker kain sekurang-kurangnya dua lapisan, atau jika memungkinkan dapat juga menggunakan masker sekali pakai untuk kebutuhan sehari-hari,”. (tvl)

Back to top button