Crispy

Israel Membom Dataran Tinggi Golan Sebagai Pembenar Perang Total Melawan Hizbullah

  • Analisis militer memperlihatkan roket yang jatuh di lapangan sepak bola bukan Falaq-1, tapi kemungkinan Tamir — rudal milik Israel.
  • Rudal jatuh di permukiman Druze. Israel sedang memprovokasi konflik Hizbullah-Druze Lebanon.

JERNIH — Satu rudal menghantam lapangan sepak bola di Majdal Shams, kota di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Tel Aviv menuduh Hizbullah, tapi kelompok Perlawanan Islam di Lebanon itu membantah.

Jadi, siapa yang melepas rudal yang membunuh 12 anak di lapangan sepak bola itu?

Al Mayadeen menulis Komando Militer Israel memperkuat tuduhannya dengan mengatakan roket yang menghantam lapangan sepak bola itu adalah Falaq-1. Namun, analisis singkat tentang lokasi jatuh roket itu dan video yang merekam serangan meruntuhkan tuduhan itu.

Pertama, Falaq-1 adalah roket artileri dengan spesifikasi; kaliber 240 mm, panjang 1.320 mm, jangkauan 10 kilometer, ketinggian maksimum 3,5 kilometer, hulu berdaya ledak tinggi 50 kilogram, berbahan bakar padat.

Kedua, hulu berdaya ledak tinggi biasanya mengandung campuran bahan peledak selain komponen yang bertindak sebagai pecahan peluru, yang akan terdorong dengan kecepatan tinggi oleh ledakan. Setelah momen tumbukan dengan permukaan, kawah akan terbentuk.

Ukuran kawan bervariasi, sesuai massa bahan peledak, tekanan yang dihasilkan hulu ledak ke dalam tanah, dan komposisi permukaan, dan unsur lainnya.

Ketiga, roket Falaq-1 menghabiskan propelan padat kurang dua detik setelah ditembakan.

Kegagalan Iron Dome

Iron Dome pernah sangat dibanggakan, sampai akhirnya Hamas memperlihatkan kelemahannya pada Oktober 2023. Nuansa penting Iron Dome adalah pada rudal pencegat permukaan ke udara yang bernama Tamir.

Desember 2023, Tamir jatuh di Tel Aviv. Pada 25 Juli 2024, Iron Dome gagal menembak drome Hizbullah, dan rudal Tamir jatuh di Al Jalil, menimbulkan kebakaran.

Insiden lain yang melibatkan kegagalan Iron Dome terjadi pada 6 November 2023, ketika Tamir menghantam rumah sakit di Tel Aviv. Kegagalan itu terekam kamera.

Kegagalan Iron Dome bisa disebabkan banyak hal. Salah satuya, radar pencegatan tidak berfungsi. Lainnya, radat pencari rusak, sensor peledakan diri nggak berfungsi, atau motor rusak.

Yang paling berbahaya dari semua itu adalah kesalahan pada sensor yang menyebabkan rudal meledak sendiri, dan membuat operator tidak dapat menghancurkan rudal lawan.

Mungkinkah Tamir Menghantam Majdal Shams?

Sangat mungkin. Israel meletakan Iron Dome, dengan rudal Tamir, di belakang Majdal Shams. Kesalahan pada sensor menyebabkan rudal itu terbang sendiri, jatuh kehabisan bahan bakar dan meledak.

Majdal Shams adalah salah satu kota yang diduduki Israel sejak 1967. Ini bukan kota orang Yahudi. Mayoritas penghuni kota adalah Arab Druze Suriah. Populasi Yahudi kecil saja di kota ini.

Majdal Shams tidak pernah menjadi sasaran langsung Hizbullah sejak 8 Oktober 2023. Hizbullah tahu melepas rudal ke Majdal Shams dan membunuh komunitas Arab Druze hanya akan menimbulkan kemarahan Walid Jumblatt, pemimpin Druze di Lebanon.

Selain Majdal Shams, Al Aramsche — kota berpenghuni mayoritas Arab — juga tidak pernah diserang Hizbullah selama hampir 300 hari konfrontasi di perbatasan Lebanon-Israel.

Hizbullah juga tidak pernah malu mengakui bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan yang menewaskan warga Arab di wilayah pendudukan. Tahun 2006, misalnya, roket menghantam rumah di al-Nasirah di wilayah pendudukan, Hizbullah segera mengeluarkan permintaan maaf kepada keluarga Arab yang menjadi korban.

“Kepada keluaga yang terkena serangan di al-Nasirah, atas nama sauara-saudara saya, saya meminta maaf,” kata Sheikh Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah. “Mereka yang menjadi korban kami anggap sebagai martir bagi Palestina dan bangsa saya. Saya menyampaikan belasungkawa.”

Bukti Fisik: Kawah Ledakan

Bukti paling akurat yang menunjukan roket yang jatuh di lapangan sepak bola bukan Falaq-1 adalah diameter kawah yang hanya dua meter dan kedalaman beberapa sentimeter. Ini menunjukan hulu ledak yang menghantam permukaan kira-kira 10 kilogram, bukan 50 kilogram.

Sebagai perbandingan, Falaq-1 yang menghantam Kiryat Shmona mereobek beton dan menyebabkan keruskan parah pada infrastruktur di dekatnya. Semua itu tersaji dalam rekaman video.

Falaq-1 termasuk roket artileri terberat yang dimiliki Hizbullah, yang dapat ditembakan dari beberapa peluncur roket dan menyebabkan kerusakan parah pada target. Sedangkan kawah di lapangan sepak bola Majdal Shams lebih mungkin disebabkan rudal Tamir.

Selama ini, Hizbullah tidak pernah menyerang Israel dengan amunisi kaliber kecil. Hizbullah selalu berupaya menimbulkan daya rusak yang besar.

Di sisi lain, Israel terlanjur menyebut Falaq-1 sebagai pembunuh di lapangan sepak bola. Padahal, Israel tahu api besar setelah ledakan itu berasal dari propelan cair. Falaq-1 menggunakan propelan padat.

Hulu berdaya ledak tinggi tidak menghasilkan bola api besar saat meledak, tapi menciptakan gelombang ledakan dan fragmentasi yang intens. Artinya, bulu berdaya ledak tinggi menghasilkan panas, gelombang kejut, dan pecahan peluru, bukan bola api.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Mungkinkah Iron Dome secara tidak sengaja menembakan rudal Tamir yang jatuh di lapangan sepak bola, dan Israel menuduh Hizbullah untuk menutupi kesalahannya?

Atau Israel sengaja melepas rudal Tamir yang jatuh di lapangan sepak bola itu untuk memprovokasi konflik Hizbullah-Druze? Atau Israel sedang mencari pembenar untuk perang total melawan Hizbullah?

Israel punya pengalaman melakukan semua itu, dan dunia — terutama semua pihak di Timur Tengah — tahu itu.

Back to top button