Istana Akan Evaluasi Pengerahan Ribuan Polisi ke Desa Wadas
Kapolda Jawa Tengah, Ahmad Lutfi mengklaim kalau warga yang ditangkap akan dipulangkan hari ini. Namun, aktifitas warga desa berhenti total setelah Polisi melakukan penyisiran dan menangkap warga yang menolak.
JERNIH-Meski tak menjelaskan secara rinci apakah akan melakukan penarikan pasukan dari Desa Wadas, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan, pemerintah bakal mengevaluasi pengerahan ribuan aparat Kepolisian ke desa tersebut dalam rangka mengukur tanah terkait rencana penambangan batu andesit untuk digunakan sebagai bahan baku pembangunan Bendungan Bener.
Sementara terkait tudingan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) soal keterlibatan Presiden Jokowi dalam pengerahan pasukan ke kawasan itu, Moeldoko bilang semua harus dilihat secara jernih agar tak bias dari kondisi sesungguhnya.
“Pembangunan pastinya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan itu tujuan akhirnya,” ujarnya, seperti dilansir CNN Indonesia.
Ribuan anggota Polisi termasuk intel, dikerahkan ke Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Gubernur Ganjar Pranowo bilang, pengerahan itu dilakukan dalam rangka mendampingi tim dari BPN dalam mengukur lahan guna kepentingan proyek Bendungan Bener.
Namun yang sangat disayangkan, aparat justru melakukan tindak kekerasan terhadap warga yang menolak rencana itu. Hingga saat ini, dikabarkan sudah ada 67 orang yang ditangkap, beberapa di antaranya merupakan lansia dan anak-anak.
Kapolda Jawa Tengah, Ahmad Lutfi mengklaim kalau warga yang ditangkap akan dipulangkan hari ini. Namun, aktifitas warga desa berhenti total setelah Polisi melakukan penyisiran dan menangkap warga yang menolak.
Selain Polisi, anggota Satpol PP juga dikerahkan guna menyisir desa sambil mencopot spanduk dan poster penolakan.