Janji Kosong: Inggris tak Akan Bawa Keluar Warga Afghanistan yang Ketakutan
- Satu penerbangan dari Norwegia tiba di Kabul hanya untuk membawa keluar istri marinir Inggris.
- Pesawat lepas landas dengan kursi kosong, sementara ribuan orang yang dijanjikan Inggris meratap ketakutan di Bandara.
- Kini Inggris hanya punya waktu 24 jam untuk mengeluarkan 5.000 orang lagi dari Kabul.
- Sesuatu yang tidak mungkin dicapai. Inggris kini memaki Taliban.
JERNIH — Inggris tidak akan mengevakuasi semua orang Afghanistan yang dijanjikan perlindungan, dengan operasi ‘jembatan udara’ ke Kabul akan berlangsung beberapa hari lagi.
“Empty Promise,” demikian judul headline situs Daily Mail, menanggapi pengumuman Kementerian Angkatan Bersenjata Inggris, Jumat 20 Agustus 2021.
Inggris berjanji mengevakuasi sekitar 7.000 warga negara dan staf kedutaannya di Afghanistan, selain 5.000 pengungsi. Namun, Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan; “Kebenaran yang menyedihkan adalah kami tidak memiliki hadiah untuk tinggal di sana sampai semua orang benar-benar keluar.”
Menurutnya, jembatan udara bisa saja bertahan dua hari lagi, lima hari lagi, atau sepuluh hari lagi, tapi butuh waktu untuk menemukan pemegang visa di antara ribuan orang di Kabul.
Inggris berusaha memaksimalkan kapasitas untuk setiap penerbangan. Misal, Kamis lalu Inggris membawa 1.000 orang keluar dari Afghanistan, tapi hari ini hanya bisa membawa 963 orang.
Pasukan khusus Inggris kini dikirim ke luar tembok kompleks Bandara Hamid Karzai untuk menemukan pemegang paspor dan visa, dan membawa mereka melewati pos pemeriksaan Taliban, sehingga dapat dibawa ke pesawat.
Wanita penerjemah Afghanistan yang bertugas di pasukan khusus Inggris mengatakan tidak cukup banyak yang bisa dilakukan untuk membantu, karena semua orang kehabisan waktu untuk melarikan diri.
Tokhi, mantan penerjemah Inggris berusia 34 tahun, mengatakan kepada The Times bahwa dia telah pergi ke Bandara Kabul tiga kali sejak pasukan Inggris mengirim email kepadanya awal pekan ini untuk mengatakan dia mendapat kursi dalam penerbangan ke luar.
Namun ia gagal melewati dua pos pemeriksaan Taliban yang menghalangi pintu masuk bandara. Shafiqa, yang berlatih dengan pasukan khusus Inggris di dekat Kabul, mengatakan dia dan dua rekannya telah mengisi formulir permintaan kursi penerbangan Inggris tapi belum dipanggil ke bandara.
Wanita berusia 26 tahun itu meninggalkan rumahnya saat terdengar kabar Taliban mengakses daftar kolaborator Inggris. Dia sekarang bergerak dari satu ke lain rumah rekan-rekannya untuk menghindari prajurit Taliban, seraya berupaya mendapatkan kursi di pesawat.
AS telah mengevakuasi 7.000 orang sejak Minggu lalu. Juru bicara Pentagon mengatakan 12 ribu orang telah dikeluarkan dari Kabul. Target AS adalah membawa 22 ribu orang, meski kelompok bantuan mengatakan 80 ribu orang perlu dikeluarkan dari Afghanistan untuk memenuhi janji Presiden Joe Biden.
NATO mengatakan 18 ribu orang telah diterbangkan sejak Minggu, termasuk staf dan misi lebih kecil. Jumlah ini jauh dari jauh dari janji negar-negara Barat yang mengatakan akan membawa 100 ribu pengungsi Afghanistan.
Kini, sekitar 50 ribu orang menunggu keselamatan di Bandara Hamid Karzai. Mereka berharap NATO memenuhi janji.
Salah satu foto memperlihatkan bagaimana janji kosong itu terjadi. Satu pesawat penerbangan Norwegia lepas landas dari Kabul hanya membawa seorang istri mantan marinir Inggris yang terdampar di Afghanistan. Tidak ada orang lain di pesawat.
Di Twitter, seorang warga Inggris menulis; Kaisa sedang dalam perjalanan pulang, tapi pesawat yang ditumpanginya kosong. Memalukan. Ada ribuan orang di Bandara Kabul menunggu pesawat.”
Inggris kini sedang menyusun rencana darurat untuk keluar dari negara itu dalam 24 jam. Penarikan jangka menengah selama ebbearpa hari, dan penarikan lebih teratur selama periode lebih lama.
Asila Wardak, komisaris hak asasi manusia Organisasi Kerjasama Islam, mengatakan seorang lelaki membawa dokumen perjalanan tertembak di kepala di luar bandara saat sedang meratap ke prajurit AS akan memberi jalan aman kepada semua orang yang dijanjikan perlindungan.