Jenderal Rusia Tewas di Tangan Penembak Runduk
- Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky berpengalaman dalam banyak pertempuran.
- Kematiannya adala fakta bahwa invasi Rusia ke Ukraina tidak berjalan sebagaimana diharapkan.
JERNIH — Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky, wakil komandan Tentara Gabungan ke-41 Distrik Militer Pusat Rusia, tewas dimangsa penembak runduk ketika pasukan pertahanan Ukraina menangkis serangan pasukan Presiden Vladimir Putin.
Kematian Sukhovetsky belum diumumkan secara resmi oleh Kementerian Pertahanan Rusia, tapi diumumkan di media sosial oleh rekannya; Sergey Chipilyov, dan dilaporkan secara luas oleh sejumlah outlet berita Rusia dan Ukraina.
Sumber miltier Ukraina mengatakan Mayjen Sukhovetsky dimangsa penembak runduk (sniper), dan menjadi perwira paling senior Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina. Namun tidak ada rincian informasi di mana Sukhovetsky terbunuh.
Chipilyov, dari Uni Pasukan Lintas Udara Rusia, dalam postingan di media sosial hanya mengatakan: “Dengan rasa sakit yang luar biasa kami menerima kabar tragis tentang kematian Mayor Jenderal Andrey Aleksandrovich Sukhovetsky, di Ukraina selama operasi khusus.”
“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga.”
Mayjen Sukhovetsky berusia 47 tahun. Ia diangkat sebagai komandan tentara divisi ke-42 pada Oktober 2021. Sebelumnya ia memimpin Divisi Lintas Udara ke-7 di Novorossiysk selama tiga tahun, dengan pengalaman tempur dalam Perang Chechnya, Abhkazia, dan intervensi di Suriah.
Ia dua kali berpartisipasi dalam parade kemenangan di Lapangan Merah Moskwa, dan dianugerahi dua Order of Courage, Order of Military Merit, dan Medal of Courage. Dia juga mendapat pujian khusus atas partisipasinya dalam pencaplokan Krimea.
Kini, kematiannya akan dianggap betapa invasi Rusia ke Ukraina tidak sesuai rencana. Sampai hari kedelapan, Rusia relatif baru merebut satu kota kecil, yaitu Kherson. Dua kota lainnya; Kharkiv dan ibu kota Kiev masih sulit ditaklukan.