Jengkel Sama Pandemi, Yuk Ikutan Lomba Mengumpat
Solo – Bagi anak yang perlu pelampiasan untuk marah atau mengumpat terutama soal pandemoi Covid-19 bisa mencoba ikut lomba ini. Ya, komunitas Jawasastra menggelar lomba video umpatan dalam bahasa Jawa.
Lomba unik #misuhipandemi (#mengumpatpandemi) bertajuk Sayembara Misuh Internasional 2020 di tengah pandemi Covid-19 itu sudah dimulai 8 Juli lalu dan masih menerima postingan video peserta hingga 7 Agustus 2020. Misuh adalah kata dalam bahasa Jawa yang artinya mengumpat, marah, jengkel atas sebuah kondisi.
Dalam empat hari terakhir, sudah banyak peserta yang memposting video #misuhipandemi. Acara ini digelar untuk mewadahi orang untuk misuh dalam budaya Jawa tersebut diadakan Kali ini. Untuk Sayembara Misuh kali ini, tema yang diambil adalah #misuhipandemi.
Seperti dikutip dari Solopos.com, kemarin, Ketua Jawasastra Yani Srikandi, 24, mengatakan jika acara Sayembara Misuh Internasional tersebut digelar dengan berlatar belakang misuh yang sebenarnya merupakan bagian dari kebudayaan Jawa.
“Jadi, yang selama ini banyak orang bayangkan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang besar, sentris, maupun sesuatu yang luhung. Kita melupakan budaya pinggiran bentuk budaya itu (misuh) eksis. Kami menyadari bahwa kebudayaan misuh itu ada dan mengakuinya,” ujarnya.
Selama ini, lanjut Yani, misuh masih dianggap sebagai budaya yang tabu. Padahal, budaya misuh sendiri memang sudah menjadi bagian dari kehidupan orang Jawa. “Mau dianggap budaya tapi kok kayak gitu, ngisin-isini (malu-maluin),” imbuhnya.
Sayembara misuh sendiri sudah digelar sebelumnya pada 2018 lalu dan sempat terhenti di 2019 kemudian berlanjut digelar di 2020. Peserta sendiri dituntut untuk mampu misuh dengan berbahasa Jawa. Durasi maksimal tiga menit. Video dilarang berisikan konten rasis dan seksis.
“Videonya sendiri diupload ke akun masing-masing peserta. Boleh di akun Instagram perseorangan maupun akun Instagram kelompok. Jangan lupa tag akun Instagram @Jawasastra. Tidak lupa isi deskripsi isi video di caption foto. Jangan lupa sertakan hashtag #misuhipandemi,” terang Yani.
Sampai saat ini, peserta yang sudah membuat video sayembara misuh tahun 2020 bertajuk misuhi pandemi Covid-19 ini sebanyak 10 peserta. Rata-rata yang sudah mengirimkan karyanya adalah masyarakat secara umum bukan hanya dari pemerhati kebudayaan Jawa maupun kalangan akademisi. [*]