Kembali ke Penerbangan Supersonik Bersama Boom
- Boom Supersonic akan take off kali pertama pada paruh kedua 2021, dengan Overture Airline sebagai operator.
- Virgin Group dan Japan Airline disebut-sebut akan menjadi operator berikut.
California — Masih ingat Concorde, pesawat supersonik komersial? Jika tidak, ya nggak apa-apa, karena kini muncul reinkarnasi-nya.
Concorde hanya satu dari dua pesawat terbang supersonik. Lainnya adalah Tupolev Tu-144. Concorde dibuat bersama Aerospatiale (Prancis) dan BAC (Inggris). Tupolev Tu-144 dibuat Uni Soviet, dan ditengarai hasil spionase teknologi Concorde.
Concorde dioperasikan secara komersial oleh British Airways dan Air France pada 21 Januari 1976, dan berakhir 24 Oktober 2003. Penerbangan terakhir 26 November tahun yang sama.
Tupolev Tu-144 gagal mengikuti jejak Concorde, dengan hanya melayani satu rute di kawasan Uni Soviet. Meski varian pesawat masih dibuat, tapi tidak ada yang digunakan Aeroflot untuk melayani jalur penerbangan.
Cerita Concorde dan Tu-144 telah lama berlalu, dan tidak ada indikasi kedua pesawat itu akan dibuat lagi, serta digunakan secara komersial.
Di Paris Air Show pekan lalu, muncul Boom Supersonic — pesawat penumpang di atas kecepatan suara yang diperkenalkan Boom Technology Inc. Pesawat berkapasitas 75 kursi, berkecepatan Mach 2.2, serta disebut-sebut ramah lingkungan.
Blake Scholl, pendiri dan CEO Boom Technology Inc, mengatakan program pengujian mesin mencoba campuran bioguel konsentrasi tinggi, dan terbukti tiga persen lebih efisien dibanding bahan bakar tradisional.
Boom akan bermitra dengan Prometheus Fuels, yang teknologi penangkapan karbonnya menggosok CO2 dari udara, dan mengubahnya menjadi propelan cair.
“XB-1 Boom, pesawat demonstran Boom, akan memiliki jejak karbon non pertama dalam sejarah penerbangan supersonik,” kata Scholl.
Menurut Scholl, sangat penting melakukan penerbangan supersonik dengan cara ramah lingkungan. Namun dia tidak menyinggung bagaimana penumpang mengatasi kepusingan selama penerbangan.
Kecepatan tinggi, kapasita penumpang rendah, ruang kargo terbatas dan persyaratan pengisian bahan bakar untuk penerbangan trans-samudera akan membuat jet Boom tujuh kali lebih intensif karbon per penumpang dibanding pesawat subsonik.
Jadi, mulailah membayangkan terbang New York-London, San Fransisco-Tokyo, atau Seattle-Shanghai, sehari lebih lembat dari penerbangan saat ini.
Scholl mengatakan Boom, dengan tiga mesin J85 buatan General Electric, akan take-off pada paruh kedua tahun 2021, dengan Overture Airline sebagai perusahaan pertama yang menggunakannya. Pesawat akan membawa 65 sampai 88 penumpang.
Perusahaan lain yang akan mengoperasikan pesawat ini, menurut Scholl, adalah Virgin Group dan Japan Airlines.