Crispy

Kemen PPA Hendak Susun Protokol di Rumah Cegah Klaster Keluarga

Sepulang beraktivitas di luar rumah, harus terlebih dulu membersihkan badan sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga.

JERNIH-Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (PPA) berencana menyusun protokol pencegahan Covid-19 bagi keluarga. Untuk itu PPA akan berkoordinasi dengan Tim Satgas Penanganan Covid-19.

Hal itu disampaikan Menteri PPA I Gusti Bintang Ayu Dharmawati dalam konferensi pers virtual lewat akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/9/2020).

“Kami sampaikan dalam waktu segera, PPA akan koordinasi dengan satgas untuk membuat protokol kesehatan keluarga guna mencegah terinfeksi covid di dalam dan di luar rumah,” kata Ayu.

Ayu mengatakan Presiden Joko Widodo menaruh perhatian terkait kasus penyebaran Covid-19 lewat klaster keluarga. Menurutnya jumlah kasus positif Covid yang melonjak tinggi tidak lepas dari adanya klaster keluarga yang terjadi sejak awal September lalu.

Kemunculan klaster keluarga disebabkan aktivitas anggota keluarga di luar rumah.

Untuk itu Ayu mengingatkan kembali protokol kesehatan bagi anggota keluarga yang kembali ke rumah sepulang beraktivitas. Mereka harus terlebih dulu membersihkan badan sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain.

“Kami sarankan untuk tetap memakai masker apalagi di dalam keluarga tersebut ada kelompok rentan seperti balita, demikian juga lansia,” kata dia.

Ayu bahkan mengimbau untuk tidak melakukan pertemuan keluarga besar secara langsung dan mendorong menggunakan fasilitas media sosial atau media alternative lain. Ayu menambahkan agar pertemuan anggota keluarga seperti ulang tahun atau hajatan pernikahan dilakukan secara virtual.

Pilihan tersebut saat ini paling tepat dilakukan untuk menghindari potensi penyebaran Covid-19 dari klaster keluarga.

“Nah kesempatan inilah inovasi, kreativitas yang harus kita lakukan bersama bagaimana kita bisa menekan penyebaran virus ini,” katanya.

Beberapa waktu lalu muncul klaster keluarga dalam jumlah yang cukup banyak di Yogyakarta dan Bogor. Tercatat ada tujuh klaster keluarga di Yogyakarta pada awal September lalu.

Beberapa waktu lalu Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof. Akmal Taher mengatakan banyaknya klaster keluarga positif Covid-19 karena masyarakat tak disiplin menerapkan protokol kesehatan dan isolasi mandiri di rumah.

Akmal juga mensinyalir masyarakat yang telah melakukan tes tak menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketika sampai di rumah sehingga muncul transmisi di lingkungan keluarga.

“Selama ini, misalnya ada orang yang dicurigai Covid-19, setelah swab belum ada hasilnya, semestinya sambil nunggu hasil, dia tinggal di rumah dan tidak beraktivitas seperti biasa, karantina di rumah, tidak kontak dengan orang rumah,” kata Akmal dalam siaran YouTube BNPB, beberapa waktu lalu. (tvl)

Back to top button