Crispy

Korban Covid-19 di Ekuador Tak Tertangani, Jenasahnya Terlantar di Jalanan

QUITO-Banyaknya pasien positif Covid-19 yang meninggal, menyebabkan jenasah-jenasah tersebut tak tertangani dengan cepat. Jenasah-jenasah tersebut tergeletak tak terurus dijalanan Guayaquil, yang merupakan sebuah kota pelabuhan.

Penduduk setempat mengambil gambar jenasah-tjenasah yang tak terurus dan mengunggahnya hingga viral di media sosial.

Wakil Presiden Ekuador, Otto Sonnenholzner terpaksa harus meminta maaf setelah video tersebut viral. Ia meminta maaf karena tidak dapat dengan cepat nemangani sejumlah jenasah yang tergeletak dijalanan karena banyaknya jumlah jenasah tak terurus itu.

Baca juga: Di New York, Kamar Jenasah Tak Muat, Korban Covid-19 Disimpan Dalam Truk Es

“Kami telah melihat gambar-gambar yang tidak seharusnya terjadi dan sebagai pelayan publik kalian, saya meminta maaf,” kata Sonnenholzer yang disampaikannya melalui siaran televisi, Sabtu (4/4/2020).

Sonnenholzer adalah pejabat yang ditunjuk sebagai penanggung jawab penanganan wabah tingkat nasional di Ekuador.

Petugas kesehatan telah mengumpulkan setidaknya 300 jenasah dari jalanan dan rumah-rumah pada awal pekan ini, namun mereka kesulitan untuk melakukan pemakaman serta kekurangan tenaga untuk membantu mengangkatnya.

“Kami sudah lima hari menunggu petugas untuk menguburkan jenazah, namun tak ada yang datang. Kami lelah menelpon mereka terus. Apa yang bisa mereka katakan adalah meminta kami untuk menunggu,” kata salah satu warga Guayaquil, Fernando Espana, sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu, 4 April 2020.

Baca juga: Selandia Baru Lockdown Selama Empat Pekan

Presiden Ekuador, Lenín Moreno, akhirnya membentuk tim gabungan untuk membantu pemulasaraan jenazah.

Data orang yang positif terinfeksi Covid-91 di Ekuador hampir 3.500 orang per Minggu (5/4/2020) namun jumlah meninggal tak terkonfirmasi.

Seorang wartawan, Blanca Moncada, dari koran Expreso, bercuit di Twitter meminta informasi dari orang-orang yang mengalami situasi seperti ini.

Baca juga: Filipina Lockdown Pulau Luzon Untuk Cegah Penyebaran Covid-19

“Saya melihat banyak warga putus asa harus menunggu hingga 72 jam bahkan lebih sampai pihak berwenang mengambil jenazah yang berada di rumah mereka. Saya ingin mengukur dampak tragedi ini karena yang dialami Guayaquil saat ini adalah awan yang kelam”.

Pemerintah setempat telah menetapkan darurat nasional dan menerapkan jam malam sebagai upaya menekan angka wabah virus corona Covid-19 yang terus meluas.

Menteri Kesehatan Ekuador Catalina Andramuo melaporkan kasus pertama positif Covid-91 pada Sabtu (29/2/2020).

Andramuo menyebut pasien tersebut seorang lansia perempuan Ekuador yang tinggal di Spanyol. Ia di Ekuador pada 14 Februari 2020 melalui penerbangan langsung dari Madrid tanpa menunjukkan gejala apa pun.

Namun, sesampai di Ekuador ia langsung jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit, tempat dia didiagnosa terinfeksi Covid-19.

 (tvl)

Back to top button