Korsel-Korut Baku Tembak di Perbatasan
- Korut melepas tembakan yang menerapa pos penjagaan di zona demarkasi.
- Korsel membalas dengan beberondongkan 20 tembakan.
- Tidak ada indikasi gerakan militer di Korut, tapi Seoul mengingatkan Korut melanggar Perjanjian Militer 2018.
Seoul — Korea Selatan dan Utara, Minggu 3 Mei 2020, baku tembak di perbatasan, tidak ada korban jiwa dalam insiden non-provokatif itu.
Yonhap, kantor berita Korea Selatan (Korsel), memberitakan beberapa tembakan dari Korea Utara (Korut) mengenai pos penjagaan Korsel di dalam zona demiliterisasi (DMZ). Korea Selatan membalas dengan melepas beberapa temabkan.
Seorang prajurit Korsel yang bertuga jaga di Cheorwon kota di perbatasan kedua negara, mendengar suara tembakan sekitar puku 07:14 dan menemukan empat peluru di dinding pos jaga.
Sesuai prosedur, militer menembakan 20 tembakan sebagai respon, dan mengeluarkan siaran peringatan Tidak ada kerusukan fasilitas Korsel.
Tidak diketahui apakah Korut mengalami kerusakan akibat tembakan balasan.
“Kami juga mengirim pemberitahuan ke pihak Korut, melalui jalur komunikasi antra-kota sekitar pukul 09:35 pagi, dan meminta penjelasan,” kata seorang perwira Pasukan Gabungan Korsel-AS (JCS).
Korut Belum Merespon
Militer mengamati insiden ini, untuk mempelajari lebih detil dan menganalisa potongan-potongan bukti, termasuk peluru yang ditemukan di tempat kejadian, serta tujuan Korut.
Yonhap, mengutip sejumlah sumber di militer Korsel, menulis penembakan itu bukan provokasi disengaja.
“Pagi sangat berkabut, dan tentara Korut biasanya bergantian jaga saat itu,” kata perwira JCS. “Tidak ada gerakan militer tidak biasa di seberang perbatasan.”
Korsel mengingatkan Korut bahwa insiden itu melanggar perjanjian militer bilateral yang ditandatangani September 2018. Seoul mendesak Pyeongyang mematuhi perjanjian itu.
Di bawah perjanjian itu, Korut dan Korsel menetapkan zona penyangga daratan dan maritim, dan sepakat menghentikan semua tindakan permusuhan, mengurangi ketegangan, dan membangun saling percaya.
Insiden baku tembak ini yang kali pertama sejak 2017, ketika Korut menembak satu tentara yang melarikan diri ke Korsel.