Lukisan Perjamuan Terakhir versi Tahun 1711 Ditemukan dan Menimbulkan Perdebatan
- Dalam lukisan versi tahun 1711 Yesus dan murid-muridnya duduk di atas bantal gaya Romawi mengelilingi meja.
- Muncul perdebatan, bagaimana Yesus memecahkan roti; berdiri atau tiduran.
JERNIH — Leonardo Da Vinci bukan satu-satunya seniman yang melukis Perjamuan Terakhir. Satu seniman lagi melukis Perjamuan Terakhir dan karyanya menghilang selama 154 tahun.
Lukisan Perjamuan Terakhir yang hilang itu baru-baru ini ditemukan di belakang lemari di rumah pendeta Gereja St Petri di Seehausen, Saxony-Anhalt, Jerman. Lukisan ini segera menimbulkan perdebatan, atau membangkitkan perdebatan lama.
Dalam Perjamuan Terakhir karya Da Vinci, dibuat antara 1495-1596, Yesus duduk di atas kursi, di tengah murid-muridnya. Pada Perjamuan Terakhir yang baru ditemukan, dibuat tahun 1711, Yesus dan murid-muridnya duduk di atas bantal tebal bergaya Romawi Kuno dan mengelilingi meja.
Perdebatan segera muncul, terutama pada bagaimana Yesus memecahkan roti? Apakah Yesus berdiri saat memecahkan roti, atau berbaring. Di sisi lain beberapa pendeta setuju dengan lukisan yang baru ditemukan bahwa Yesus tidak duduk berjajar di meja panjang seperti dalam lukisan Da Vinci.
Lukisan Perjamuan Terakhir 1711 adalah karya seni minyak di atas kayu dngan lebar 2,5 meter dan tinggi 85 sentimeter. Dr Walter Fiedler, ketua Friends of the Church of St Petri, mengatakan banyak yang terkejut ketika karya monumental itu ditemukan kembali.
Ada Dr Fiedler dan Almut Riemann, pendeta saat ini, yang menemukan lukisan itu. Karya seni itu sebelumnya dipajang di dalam gereja, lalu dipindahkan ke rumah pendeta sebelum renovasi altar tahun 1867.
Meski menghilang 154 tahun, lukisan itu tetap kering dan dalam kondisi sangat baik. Lukisan akan sepenuhnya dipulihkan dan akan dipajang di dalam gereje, Mei 2023.