Mampukah Marcus Thuram Menyamai Pencapaian Sang Ayah?
- Lilian dan Marcus Thuram adalah ayah dan anak, tapi karier sepak bola keduanya berbeda jauh.
- Di Piala Dunia 1998 Lilian adalah starter sejak awal sampai akhir. Marcus cadangan melulu.
JERNIH — Marcus Thuram masih berusia sebelas bulan ketika Lilian Thuram, ayahnya, mengangkat trofi Piala Dunia 1998 di Stade de France, Paris, Prancis.
Besok, 18 Desember 2022, Lilian Thuram mungkin tak sabar menunggu gol-gol Prancis ke gawang Argentina dan laga diakhiri dengan Marcus Thuram — satu dari dua putranya yang berkarier di sepak bola — mengangkat trofi Piala Dunia.
Namun, Lilian dan Marcus adalah dua sosok berbeda di timnas Prancis. Tahun 1998, Lilian adalah starter sejak laga pertama, dan mencetak dua gol yang membawa Prancis ke final.
Marcus belum sekali pun menjadi starter di skuad Didier Deschamps, pelatih Prancis yang bersama Lilian Thuram mengangkat trofi Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
Sejak laga pertama, ketika Prancis mengalahkan Australia 4-1, Marcus masuk di babak kedua dan bermain kurang 20 menit. Laga berikut, saat Prancis mengalahkan Denmark 2-1, Marcus masuk lapangan menggantikan Ousmane Dembele.
Ia tak dimainkan ketika Prancis mengalahkan Polandia 3-1. Dimainkan sebentar dalam laga sengit melawan Inggris yang dimenangkan Prancis 2-1. Terakhir, bermain kurang 20 menit untuk membawa Prancis menang atas Maroko 2-0 dan mencapai final.
Marcus Thuram belum mencetak satu gol pun, meski sang ayah menunggu sejak laga pertama Piala Dunia 2022.
BACA JUGA: Argentina Gagal Juara, Piala Dunia 2022 Jadi Pesta Perpisahan Penuh Air Mata Para Legenda
Sebagai pemain yang beroperasi di sayap kiri, terkadang striker, Marcus sulit bersaing dengan Ousmane Dembele dan Olivier Giroud. Deschamps masih menjadikan keduanya pilihan pertama, dengan Marcus duduk di bangku cadangan.
Menyusul kabar beberapa pemain cedera dan sakit, bukan tidak mungkin Marcus Thuram menjadi starter di final Piala Dunia 2022. Jika itu terjadi, Lilian Thuram mungkin bisa berharap sang putra berkontribusi penuh untuk timnas Prancis kali pertama dan meraih trofi Piala Dunia.
Sebelumnya di Euro 2020, pelatih Didier Deschamps juga membawa Marcus tapi hanya sekali dimainkan sebagai pengganti, yaitu saat Prancis dikalahkan Swiss lewat adu penalti di babak 16.
Lilian dan Marcus adalah ayah dan anak, tapi perjalanan karier keduanya seperti bumi dan langit. Lilian bersinar sejak di Monaco, yang membuatnya diboyong ke Parma, berlanjut ke Juventus, dan dua tahun terakhir dalam kariernya dihabiskan di Barcelona.
Marcus saat ini bermain di Borussia Moenchengladbach, klub papan tengah Bundesliga. Sebelumnya ia bermain di Ligue 1 bersama Guingamp — klub yang kini merosot ke Ligue 2.
Perjalanan karier Lilian lebih gemerlap, sedangkan Marcus tidak. Lilian mencapai performa terbaik di usia 25 bersama Parma dan timnas Prancis. Marcus belum apa-apa di usia yang sama.
Prancis mungkin akan meraih trofi Piala Dunia 2022 tapi tanpa kontribusi Marcus sebagai starter. Jika itu terjadi, teori bahwa bintang tidak akan melahirkan bintang terbukti lagi.