Mantan Mata-mata Jonathon Pollard Tiba di Israel Setelah Tinggalkan AS
Presiden Donald Trump tidak melanjutkan pembatasan perjalanan kepada Pollard sebagai hadiah persahabatan sebelum ia tak lagi punya hak tinggal di Gedung Putih.
JERNIH—Mantan analis Angkatan laut AS dan mata-mata Israel, Jonathan Pollard, tiba di Israel pada Rabu (30/12) pagi, setelah meninggalkan Amerika Serikat yang memberlakukan pembatasan perjalanan kepada dirinya.
Surat kabar Israel, Hayom, melaporkan bahwa Jonathan Pollard (66 tahun), yang menghabiskan 30 tahun di penjara setelah dihukum karena menjadi mata-mata Israel, sering mengungkapkan keinginannya untuk berimigrasi ke Israel. Negara zionis itu kemudian memberinya kewarganegaraan.
Istrinya, Esther, tiba lebih awal di Tel Aviv dengan pesawat pribadi karena kondisi kesehatannya.
Kasus Pollard, yang divonis dan dijatuhi hukuman dalam kasus spionase untuk Israel, telah membuat tegang hubungan antara Amerika Serikat dan Israel selama beberapa dekade.
Pollard dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 1987, setelah dia mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi untuk memata-matai. Dia dibebaskan dengan syarat pada tahun 2015.
Keputusan Departemen Kehakiman AS bulan lalu untuk tidak memperbarui larangan perjalanan yang terkandung dalam keputusan pembebasan bersyarat itu dianggap sebagai hadiah perpisahan dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump kepada sekutunya, Israel. [Al-Masdar News]