Crispy

Mantan Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia di Usia 100

  • Di Indonesia, Jimmy Carter populer karena latar belakang keluarganya yang petani kacang.
  • Generasi saat itu lupa, petani kacang di AS itu berskala industri.

JERNIH Jimmy Carter, mantan presiden AS dan pemenang Nobel Perdamaian, meninggal pada usia 100 di rumahnya di Plains, Georgia, Minggu 29 Desember.

“Ayah saya adalah pahlawan. Tidak hanya bagi saya, tapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih,” kata James C Carter III, putranya, dalam sebuah pernyataan.

Lahir di Plains, 1 Oktober 1924, Carter lulus dari Akademi Angkatan Laut dan bertugas sebagai teknisi di kapal selam. Ia terpilih sebagai gubernur Georgia tahun 1971, dan menjabat presiden AS tahun 1977-1981.

Selama masa jabatannya, Carter semula berusaha melanjutkan kebijakan detente, atau peredaan ketegangan dengan Uni Soviet dalam Perang Dingin. Juni 1979, Carter dan Leonid Brezhnev, pemimpin Uni Soviet, menandatangani Strategic Arm Limitation Talks (SALT) II, yang berupaya membatasi perlombaan senjata kedua negara.

Namun, perjanjian itu tidak pernah diratifikasi Senat AS akibat invasi Soviet ke Afghanistan akhir 1979. Sebagai gantinya, Carter melatih dan memasok senjata ke keompok Islam anti-Uni Soviet, yaitu Mujahedeen.

Carter meraih Nobel Perdamaian berkat perannya sebagai perantara Perjanjian Camp David 1978 antar Israel-Mesir, yang menjadi kasus pertama negara Arab mengakui negara Yahudi. Ia menyerahkan Terusan Panama kepada Panama tahun 1999, sesuatu yang disebut presiden terpilih Donald Trump sebagai tindakan tolol.

Petani Kacang

Di Indonesia, anak-anak di penghujung 1970-an mengenal Jimmy Carter sebagai presiden AS dari kelurga petani kacang. Asumsi generasi saat itu kondisi petani di Indonesia dan AS sama saja. Jadilah Carter dibangga-banggakan dan diharap menginspirasi.

Belakangan diketahui petani di Indonesia dan AS itu beda. Di AS, petani meiliki lahan puluhan hektar, dikerjakan sendiri, dengan mesin modern. Jadilah petani kacang seperti Keluarga Carter itu kaya raya.

Back to top button