Melindungi Diri dari Virus Korona dengan Masker Kulit Jeruk
Wuhan — Gagal mendapatkan masker, penduduk Cina yang putus atas menggunakan kulit jeruk sebagai penutup muka untuk melindungi diri dari virus korona.
Media sosial di Cina menyebar banyak gambar penduduk yang mengenakan kulit jeruk, galon plastik, dan lainnya. Orang-orang iseng mengejek situasi dengan menampilkan masker alternatif tak masuk akal; terbuat dari kol.
Di sisi lain media online memberitakan perusahaan pembuat masker bekerja keras memenuhi permintaan. Karyawan harus bekerja lembur sekian jam, dengan sedikit waktu istirahat.
Situasi ini terjadi setelah pemerintah Cina memperingatkan penduduk untuk tidak menggunakan masker berkali-kali. Sebuah video seorang penduduk merebus masker, agar bisa digunakan dua kali, beredar di Cina.
Menurut pemerintah Cina, merebus masker agar bisa digunakan lagi juga berisiko. Para ahli medis mengatakan masker yang direbut tidak efektif mencegah masuknya virus.
Pejabat Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC) mengatakan masker yang telah digunakan harus dibuang. Lama penggunaan masker hanya empat jam.
Di Guangdong, pemerintah kota mengharuskan setiap penduduk mengenakan masker dan mengenakan denda kepada pelanggar. Aturan disertai pembagian masker gratis kepada penduduk.
Peraturan keluar setelah dua warga Jepang menunjukan gejala sakit saat naik pesawat. Muncul kekhawatiran virus menyebar di dalam pesawat selama penerbangan.
Seluruh dari 206 penumpang di pesawat menuju Tokyo dicekam ketakutan. Sesampai di Tokyo, seluruh penumpang menjalani uji laboratorium.