CrispyVeritas

Menhan Prabowo akan Kunjungi Seoul, Korsel Berharap RI Lanjutkan Proyek Jet Tempur KF-X

  • Sebagian kalangan pesimistis kunjungan Menhan Prabowo berdampak positif bagi proyek KF-X.
  • Korea Times menulis rumor yang beredar adalah Menhan Prabowo datang mau pinjam duit.
  • Indonesia sedang berupaya membeli pesawat dari Boeing dan Dassault Rafale.
  • Industri penerbangan internasional tidak menganggap Indonesia pembeli bonafid.

JERNIH — Korea Selatan (Korsel) masih berharap Indonesia berkomitmen melanjutkan proyek jet tempur generasi baru KF-X, saat Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengunjungi Seoul, bulan ini.

Korea Times menulis Menhan Prabowo Subianto akan berada di Seoul untuk menghadiri peluncuran prototipe KF-X petama. Namun banyak pihak mengatakan masih harus dilihat apakah kunjungan Menhan Prabowo semata untuk mengembalikan proyek itu ke kembali ke jalurnya.

Proyek KF-X, di Indonesia sempat disebut IF-X, bertujuan menghasilkan 120 jet tempur canggih multi-peran untuk menggantikan armada F-1 dan F-5 pada tahun 2023. Korsel dan Indonesia menandatangani kesepakatan tahun 2010, untuk bekerja sama membangun KF-X.

Indonesia mendanai 20 persen, atau sekitar 1,7 triliun won atau Rp 21,9 triliun, dari total biaya 8,8 triliun won atau Rp 114,7 triliun, dengan imbalan 50 pesawat plus transfer teknologi.

Namun proyek KF-X menemui hambatan setelah Indonesia menunda pembayaran ratusan juta dolar. Sejauh ini Indonesia baru membayar 227,2 miliar won, atau Rp 2,9 triliun, dari 831,6 miliar won atau Rp 10,7 triliun, yang dijanjikan.

Indonesia beralasan sedang menghadapi masalah keuangan. Muncul spekulasi Indonesia menarik diri dari proyek KF-X.

Secara khusus, menurut Korea Times, Menhan Prabowo Subianto diduga mengkritik KF-X. Sebagai bagian melancarkan proyek yang macet, Korsel beberapa kali mengundang Menhan Prabowo berkunjung ke Seoul tapi gagal.

Seorang pejabat industri pertahanan Korsel mengatakan jika Menhan Prabowo berpartisipasi dalam upacara peluncuran, kunjungannya dapat dilihat sebagai komitmen Indonesia pada KF-X.

Pejabat pemerintah Korsel mengatakan kunjungan seorang menteri dari Indonesia dapat mendamaikan pandangan berbeda kedua negara tentang proyek itu. “Kunjungan Menhan Prabowo ke Korsel dapat menjadi sinyal yang baik untuk KF-X,” kata pejabat itu.

Shin Jong-woo, peneliti senior Forum Pertahanan dan Keamanan Korea, masih mempertanyakan tujuan kunjungan Menhan Prabowo ke Korsel. Ia juga tidak yakin kunjungan itu berdampak positif bagi proyek KF-X, selain ada rumor Indonesia meminta pinjaman 5 miliar dolar AS, atau Rp 72,5 triliun, untuk memulai kembali proyek itu.

Lebih pesimis lagi, kunjungan Menhan Prabowo terjadi saat Indonesia sedang berupaya mendapatkan banyak pesawat tempur, termasuk Boeing F-15EX dan Dassault Rafale, sebagai bagian modernisasi armada pesawat tempur Indonesia sampai 2024.

“Di tengah rumo rencana membeli pesawat-pesawat itu, industri pertahanan internasional tidak melihat Indonesia sebagai pembeli bonafid,” kata Shin. “Mungkin hanya Prancis yang masih berharap menjual pesawat ke Indonesia.”

Kementerian Pertahanan Korsel, Senin 5 April, mengatakan kedua pihak masih membicarakan soal kunjungan Menhan Prabowo. Mengenai rumor Indonesia pinjam duit, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) menyatakan tidak dalam posisi membicarakannya.

Selain KF-X, tahun 2019 Indonesia juga menandatangani pembelian tiga kapal selam. Korsel tampaknya pesimistis transaksi akan berlangsung.

Back to top button