CrispyVeritas

Menteri Kebudayaan dan Ketua Parlemen Timor Leste Sepakat Perkuat Jembatan Budaya Dua Bangsa

Dalam kesempatan itu, Fadli juga menyampaikan rencana aktivasi kembali Rumah Budaya Indonesia di Dili sebagai pusat kegiatan seni dan budaya Indonesia. Selain itu, ia menyinggung rencana revitalisasi Anjungan Timor Timur di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi Museum Persahabatan Indonesia–Timor Leste, serta penguatan program pertukaran budaya antara masyarakat kedua negara.

JERNIH– Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, bertemu dengan Ketua Parlemen Timor Leste, Maria Fernanda Lay, di Dili, Senin (6/10/2025) lalu. Pertemuan itu berlangsung hangat dan menandai tekad kedua negara untuk memperkuat kerja sama budaya yang selama ini menjadi jembatan persahabatan antara rakyat Indonesia dan Timor Leste.

“Saya mengapresiasi hubungan yang telah terjalin antara Timor Leste dan Indonesia di berbagai bidang, khususnya lewat kepemimpinan Yang Mulia Maria Fernanda Lay—ketua parlemen perempuan pertama di Timor Leste,” kata Menbud Fadli.

Dalam dialog tersebut, Fadli mengenang pengalaman diplomasi parlemen yang pernah ia jalankan saat menjabat Ketua BKSAP DPR RI (2019–2024), Presiden GOPAC (2015–2019), dan Wakil Presiden SEAPAC (2023–2025). Ia juga menilai Maria Fernanda Lay memiliki rekam jejak penting di dunia internasional ketika menjabat Wakil Presiden GOPAC pada 2012–2015.

“Tahun ini menjadi tonggak penting karena kita memperingati 23 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. Indonesia dan Timor Leste adalah saudara serumpun—terikat sejarah, bahasa, dan budaya. Ke depan, saya berharap kerja sama budaya kita semakin kuat,” ujarnya.

Fadli menegaskan, kolaborasi budaya tidak boleh berhenti pada seremoni. Ia menekankan pentingnya memperluas kerja sama konkret seperti pertukaran seni, pelestarian tradisi lokal, dan pengembangan industri kreatif berbasis budaya. Langkah-langkah itu, menurutnya, bukan hanya memperkaya khazanah kebudayaan kedua bangsa, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Budaya adalah fondasi yang dapat memperkuat hubungan diplomatik dan sekaligus menjadi sumber kesejahteraan,” ujarnya.

Pertemuan tersebut turut dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik, dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Dili, Prof. Dr. Tasrifin Tahara. Dalam kesempatan itu, Fadli juga menyampaikan rencana aktivasi kembali Rumah Budaya Indonesia di Dili sebagai pusat kegiatan seni dan budaya Indonesia. Selain itu, ia menyinggung rencana revitalisasi Anjungan Timor Timur di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi Museum Persahabatan Indonesia–Timor Leste, serta penguatan program pertukaran budaya antara masyarakat kedua negara.

“Semoga langkah-langkah ini menjadi simbol bahwa kerja sama Indonesia–Timor Leste bukan hanya soal diplomasi antarnegara, tetapi juga hubungan hati antarbangsa,” ujar Fadli. [ ]

Back to top button