Momen Bersejarah, Arab Saudi Gelar Peragaan Baju Renang
- Hari kedua Pekan Mode Laut Merah di Ummahat Island diisi Peragaan Baju Renang.
- Arab Saudi makin terbuka. Wahhabisme mulai ditanggalkan.
JERNIH — Kali pertama dalam sejarah, Jumat 17 Mei, Arab Saudi menggelar peragaan baju renang dalam Pekan Mode Laut Merah di Ummahat Island, atau Kepulauan Ummahat.
Peragaan karya desainer Maroko Yasmina Qansal berlangsung di tepi kolam renang. Sebagian besar model memperlihatkan bahu dan beberapa bagian perut.
“Memang benar negara ini sangat konservatif, tapi kami mencoba menampilkan pakaian renang elegan yang mewakili dunia Arab,” kata Qanzal kepada AFP.
Menurut Qanzal, peragaan baju renang di Arab Saudi adalah momen bersejarah. Ia juga mengatakan merupakan kehormatan bagi kami bisa menggelar peragaan baju renang.
Peragaan berlangsung pada hari kedua Pekan Mode Laut Merah di St Regis Red Sea Resort di lepas pantai barat Arab Saudi. Resor ini adalah bagian dari Red Sea Global, salah satu proyek raksasa dan jantung program reformasi sosial dan ekonomi Visi 2030 Arab Saudi yang digagas Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Pangeran Bin Salman, yang menjadi pewaris takhta tahun 2017, memulai serangkaian reformasi sosial dramatis sebagai upaya melunakan citra Arab Saudi yang keras karena secara historis memperjuangkan bentuk Islam murni yang dikenal sebagai Wahhabisme.
Tidak ada lagi polisi agama, yang biasanya mengusir laki-laki keluar dari mal untuk beribadah. Bioskop hadir dan penyelenggaraan festival musik campuran diperbolehkan.
Shouq Mohammed, fashion influencer asal Suriah yang menghadiri acara, mengatakan peragayaan busana renang di Arab Saudi bukan lagi sesuatu yang aneh. Sebab, katanya, Arab Saudi membuka diri terhadap dunia dan mengembangkan sektor fesyen dan pariwiaata.
Industri fesyen Arab Saudi tahun 2022 menyumbang 12,5 miliar dolar AS, atau 1,4 persen PDB nasional, dan mempekerjakan 1230 orang.
Apa yang dilakukan Arab Saudi adalah ironi. Di Eropa, Muslimah sibuk memperjuangkan burkini — pakaian renang serba tertutup plus hijab — yang dianggap aneh. Jadi, selamat tinggal burkini.