Pasukan Garuda Berhasil Selamatkan Warga Kongo Dihadang Bandit
Koban yang ditimbulkan akibat penghadangan tersebut terdiri dari 3 orang meninggal dunia akibat luka tembak, 22 orang terluka akibat truk terguling dan beberapa orang di antaranya mengalami penganiayaan dari para Bandit.
JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) TNI Konga XXXIX-B RDB Monusco berhasil mengevakuasi warga sipil Kongo yang menjadi korban penghadangan bandit bersenjata di Republik Kongo.
Hal tersebut diungkapkan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de IOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO), seperti dilansir Puspen TNI di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Ia menjelaskan, peristiwa penghadangan tersebut dilakukan oleh 10 bandit bersenjata terhadap dua kendaraan truk yang melintas di desa Kako Village,10 KM dari Static Combat Deploymet (SCD) Lulimba pada Sabtu (1/8/2020).
Informasi kejadian tersebut beredar dengan cepat dan diterima oleh CLA dari Chief Village, kemudian disampaikan kepada Komandan SCD Lulimba, Mayor Inf Yoni untuk meminta perlindungan pengamanan dan pertolongan bagi korban yang terluka.
Menanggapi laporan tersebut, Mayor Inf Yoni segera mengirim 35 personil yang tergabung dalam tim Long Range Patrol (LRP), terdiri dari Quick Response Team dan tim medis untuk meluncur ke lokasi kejadian dalam rangka melaksanakan Protection of Civilian (POC).
Setibanya di lokasi kejadian, Tim LRP yang dipimpin oleh Lettu Arm Sudarmo langsung melakukan pengamanan wilayah dan memberikan bantuan pengobatan terhadap korban yang berjatuhan.
“Adapun koban yang ditimbulkan akibat penghadangan tersebut terdiri dari 3 orang meninggal dunia akibat luka tembak, 22 orang terluka akibat truk terguling dan beberapa orang di antaranya mengalami penganiayaan dari para Bandit,” tulis Puspen TNI.
Usai berhasil menyelamatkan para korban, Dantim LRP dibantu oleh Language Assistance (LA) berkoordinasi melekat dengan Armed Forces of the Democratic Republic of the Congo (FARDC) dan Local Police untuk proses Investigasi lebih lanjut.
Disamping itu juga, koordinasi dilakukan dengan Médecins Sans Frontières (MSF) Team terkait evakuasi korban ke rumah sakit Lulimba dan Misisi.
Pasca evakuasi korban, tim LRP Lulimba tetap berjaga di Area Kako Village guna memastikan situasi keamanan di wilayah tersebut agar tidak terjadi serangan susulan dan kekerasan kembali. [Fan]