Paus Fransiskus Sediakan 1 Juta Euro untuk Bantu Muslim di Roma
- Paus Fransiskus mengatakan agama bukan syarat mendapatkan bantuan.
- Selama Ramadhan, kata Paus Fransiskus, Muslim membantu umat Kristen di seluruh dunia tanpa bertanya soal agama.
- Satu-satunya syarat adalah seseorang perlu mendapat bantuan.
- Komunitas Muslim di Roma yang paling terpukul secara ekonomi akibat pandemi.
- Muslim di Roma bekerja di sektor informal; pekerja harian lepas, pemerka magang, pedagang kecil, dan wiraswasta.
Roma — Paus Fransiskus mendirikan Word Dignity dan mendonasikan 1 juta euro untuk membantu Muslim di Roma, ibu kota Italia, yang membutuhkan uluran tangan. Terutama mereka yang kehilangan pekerjaan akibat wabah virus korona.
Caritas, badan amal Gereja Katolik Roma, akan menerima dana awal untuk mendukung Muslim yang berjuang di tengah krisis ekonomi. Vatikan menyasar mereka yang gagal memenuhi syarat untuk mendapat bantuan pemerintah Italia.
“Tentu saja, bagian dari dana ini akan diberikan kepada Muslim di Roma yang membutuhkan,” kata Pastor Pasquale Morano, imam yang mengelola dapur umum di San Giobanni, kepada Arab News.
Dalam sepucuk surat kepada Kardinal Angelo de Donatis, vicar jenderal Keuskupan Roma, Paus Fransiskus mengatakan dana itu berujuan mendukung mereka yang kehilangan mata pencaharian karena pandemi, tidak peduli apa pun agama mereka.
Marano mengatakan; “Begitu banyak Muslim di Roma kehilangan pekerjaan, dan sulit memperoleh pendapatan dalam periode sulit ini.”
“Kita berbicara tentang orang-orang yang harus menghidupi keluarga, dan yang tidak memenuhi syarat mendapatkan bantuan karena tidak memiliki pekerjaan tetap,” lanjut Marano.
Ia juga menegaskan amal tidak memiliki agama. Itu hanya amal. “Dengan dana Paus Fransiskus, kami akan mencoba membantu mereka. Muslim membantu orang Kristen yang membutuhkan di seluruh dunia selama Ramadhan. Orang Muslim tidak bertanya soal agama saat memberi bantuan,” ujar Marano.
Vatikan melihat peningkatan jumlah tunawisma pengunjung dapur sup dalam beberapa pekan terakhir.
Hampir seluruh pendatan baru memiliki pekerjaan sebelum penguncian, terutama sebagai pelayan stau staf dapur. Mereka berasal dari Maroko, Tunisia, Bangladesh, dan Pakistan.
Monsignor Claudio Celli, mantan kepala Dewan Komunikasi Vatikan, mengatakan kepada Arab News; “Restoran ditutup selama penguncian, dan ketika buka kembali mereka tidak mempekerjakan orang karena bisnis buruk. Kami tahu banyak Muslim meminta bantuan ke Caristas dan gereja-gereja paroki di Roma. Caritas akan dengan senang hati membantu mereka semua.”
Dia juga mengatakan Paus Fransiskus mengatakan dana itu untuk membantu mereka yang berisiko dikecualikan dari perlindungan pemerintah, dan yang membutuhkan dukungan sampai setiap orang mampu berjalan tanpa ditemani.
Pekerja harian dan paruh waktu, pekerja magang, pemilik usaha kecil dan wiraswasta, adalah bagian terbesar yang membutuhkan bantuan.
“Banyak orang tua yang berjuang menyediakan makanan bagi anak-anaknya, dan memastikan mereka sangat kecil,” katanya. “Paus Fransiskus tidak menyebut Muslim secara khusus, karena agama bukan syarat mendapatkan bantuan.”
Satu-satunya syarat adalah perlu dibantu kesulitan akibat pandemi
Saat mengumumkan Word Dignity, Paus Fransiskus meminta semua hati yang baik di antara semua warga Roma untuk berkontribusi. Paus Fransiskus juga menggambarkannya sebagai gerakan inklusi yang kongkret, terhadap mereka yang mencari kenyamanan, harapan, dan pengakuan atas hak-hak mereka.
Intinya, Paus Fransiskus meminta semua warga negara berbagi dengan murah hati, mendesak para imam menjadi yang pertama berkontribusi, dan pendukung antusias untuk berbagi.