Payton Gendron Posting Rencana Pembunuhan 41 Jam Sebelum Bertindak, Google Diam Saja
- Manifesto Payton Gendron, yang diposting di Google, setebal 180 halaman rincian penembakan.
- Setelah memposting manifesto itu, ia mengunjungi supermarket sasaran.
JERNIH— Payton Gendron, supremasi kulit putih yang membunuh 10 pengunjung supermarket di New York, memposting rencana pembunuhannya 41 jam sebelum bertindak. Raksasa Internet Google diam saja.
Shonnel Teague, manajer Top Supermarket di Buffalo, New York, sehari sebelum penembakan Gendron memasuki supermarket dengan menyamar sebagai tunawisma dengan misi mengintai.
Penduduk New York marah karena perusahaan teknologi besar gagal mencegah Gendron. Beberapa penduduk mengatakan Google tidak melakukan apa-apa untuk mencegah penyebaran kebencian di server, yang meungkinkan Gendron diindoktrinasi sayap kanan dan menjadi pembenci.
Mirror.co.uk memberitakan dalam manifesto 180 halaman yang diposting di Google, Gendron menyeru orang kulit putih bangkit dan memulai perang ras pada Kamis pekan lalu, pukul 8:55 malam.
Manifesto pembunuhan berjudul Great Replacement Theory itu memuat nama toko, kode pos, dan nama jalan yang akan ditempuh untuk sampai ke tempat penembakan. Bahkan, Gendron membuat peta bagian dalam supermarket.
Di halaman enam manifestonya, Gendron menulis; “Mengapa Anda memilih (dihapus) sebagai tempat penyerangan?”
“(Dihapus) memiliki persentasi populasi kulit hitam tertinggi dan tidak terlalu jauh,” tulis Gendron. “New York memiliki undang-undang senjata berat sehingga akan memudahkan saya.”
Dalam 53 halaman manifestonya, Gendron memberi rincian targetnya. Gendron menulis skenario serangan itu sendiri. Kini, penduduk menuntut untuk tahu bagaimana rencana pembantaian itu tidak diketaehui dan diberitahu ke polisi dan FBI.
Jerome Davey, penduduk Bufflo berusia 37 tahun, mengatakan Buffalonian layak mendapat jawaban google mengapa mereka mengijinkan dokumen semacam itu diterbitkan.
“Selama 40 jam rencana pembunuhan itu ada di server untuk dilihat semua oarng, namun tidak ada orang di raksasa media menangkapnya atau melapor ke polisi,” katanya.
Setelah pembunuhan itu Gubernur New York Kathy Hochul mengecam keras platfhorm media sosial karena memanifesetasikan kebencian, dan tidak mengeluarkan Gendron.