Pembunuhan Berantai Muslim di New Mexico, FBI Turun Tangan, Presiden Joe Biden Marah
- Korban terakhir ditemukan Jumat malam pekan lalu. Semua korban Muslim asal Asia Selatan.
- FBI, polisi New Mexico dan US Marshals Service terlibat dalam penyelidikan.
JERNIH — Presiden AS Joe Biden mengutuk keras dan sedih atas pembunuhan empat Muslim di Albuquerque, New Mexico, yang disebut pihak berwenang sebagai serangan yang ditargetkan.
“Sementara kami menunggu penyelidikan penuh, daya saya bersama keluarga para korban, dan saya mendukung komunitas Muslim,” tulis Biden di Twitter-nya. “Serangan kebencian tidak memiliki tempat di AS.”
Pembunuhan empat Muslim di New Mexico tidak terjadi secara bersamaan. Korban keempat jatuh Jumat malam lalu, dan polisi masih menyelidiki pembunuhan itu.
Tiga pembunuhan lainnya, dengan seluruh korban adalah pria Muslim, terjadi dalam sembilan bulan terakhir. Polisi mengatakan mereka adalah korban serangan kebencian terhada agama dan ras.
Dua dari empat korban adalah pengurus masjid di Albuquerque. Mereka ditembak akhir Juli dan awal Agustus.
Tiga lembaga keamanan; polisi negara bagian New Mexico, FBI, dan US Marshals Service, bekerja sama menyelidiki pembunuhan ini. Gubernur New Mexico Michelle Lujan Grisham mengatakan; “Pembunuhan dengan target penduduk Muslim Albuquerque membuat marah dan sepenuhnya tidak ditoleransi.”
Penemuan korban keempat membuat penyelidik yakin kelompok pembunuh menargetkan pria Muslim dari Asia Selatan. Rincinya, dua korban adalah pria usia 27 dan 41 tahun asal Pakistan.
“Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa lakukan untuk mendukung komunitas Muslim Albuquerque dan New Mexico,” kata Gubernur Lujan Grisham.
Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), kelompok sipil Muslim terbesar di AS, menjanjikan hadiah 10 ribu dolar kepada siapa saja yang memberi informasi mengarah ke penangkapan pembunuh.
CAIR mengatakan pembunuhan itu membuat Muslim di perkotaan AS mulai panik.
“Kini, orang-orang mulai panik,” kata Tahir Gauba, direktur urusan masyarakat Islamic Center of New Mexico kepada Albuquerque Journal.