Crispy

Pemimpin Tentara Bayaran Wagner Group Minta Putin Hentikan Perang

Prigozhin mengatakan Rusia seharusnya menghentikan invasi dan mulai fokus memperkuat teritori mereka di wilayah pendudukan Moskow di Eropa Timur.

JERNIH – Pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, Yevgeny Prigozhin mendesak Presiden Vladimir Putin menyetop perang di Ukraina.

Prigozhin mengatakan Rusia seharusnya menghentikan invasi dan mulai fokus memperkuat teritori mereka di wilayah pendudukan Moskow di Eropa Timur. “Untuk pihak berwenang [Rusia] dan untuk masyarakat secara keseluruhan, hari ini [kita] perlu untuk mengakhiri operasi militer khusus,” kata Prigozhin dalam artikel blog yang diunggah di Telegram, seperti dikutip Newsweek, Sabtu (15/4/2023).

“Pilihan yang ideal yaitu mengumumkan akhir dari operasi militer khusus, untuk memberi tahu semua orang bahwa Rusia telah mencapai hasil sesuai rencana, dan dalam arti tertentu, kami memang benar-benar telah mencapainya.”

Dalam unggahan di blognya sendiri, Prigozhin mengatakan Kremlin telah menumpas sejumlah besar prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina di medan perang. “[Kami] dapat melaporkan kepada diri kami sendiri bahwa tugas kami telah selesai,” ujarnya.

Dia menuliskan bahwa Rusia secara teoritis telah mencapai akhir dengan membasmi sebagian besar populasi pria aktif Ukraina dan mengintimidasi pria Ukraina lainnya yang melarikan diri ke Eropa. “Sekarang hanya ada satu hal yang tersisa: untuk menstabilkan posisi, mencengkeram wilayah-wilayah yang sudah ada,” ucapnya.

Meski menyerukan penghentian invasi, Prigozhin juga menyinggung soal manfaat perebutan Kota Bakhmut, medan perang terparah di Ukraina saat ini. Menurutnya, dengan menguasai Bakhmut, pasukan Rusia bisa mendapat beberapa manfaat, mulai dari membangun kekuatan hingga mempersiapkan prajurit guna melawan serangan balik Ukraina.

“Bakhmut memungkinkan tentara Rusia untuk membangun kekuatan, mengambil garis pertahanan yang menguntungkan, menangani masalah-masalah internal, mempersiapkan pasukan yang dimobilisasi dan dipersenjatai lengkap untuk menghadapi sejumlah pasukan yang melakukan serangan balik.”

Bakhmut selama beberapa bulan terakhir memang menjadi titik api perang antara kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut. Militer Ukraina mengakui pertempuran di kota di timur negara itu merupakan peperangan paling berdarah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kementerian Pertahanan Rusia baru-baru ini menyatakan bahwa para personel Wagner Group berhasil merebut dua wilayah lagi di Bakhmut. Dua wilayah itu terletak di pinggiran utara dan selatan kota tersebut. “Unit penyerangan Wagner telah berhasil maju, merebut dua distrik di pinggiran utara dan selatan kota,” kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pengarahan.[]

Back to top button