Pemukim Israel Menyerbu Masjid Al-Aqsa di Bawah Perlindungan Polisi

- Pasukan pendudukan Israel meningkatkan serangan di al-Quds dan Tepi Barat serta membatasi pergerakan warga Palestina.
- Pihak berwenang secara rutin memanfaatkan hari raya Yahudi untuk memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina.
JERNIH – Para pemukim Israel, yang mendapat perlindungan ketat dari polisi Israel, memasuki halaman Masjid al-Aqsa di al-Quds yang diduduki pada hari Kamis (2/10/2025), dengan alasan sedang merayakan hari raya Yahudi Yom Kippur.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan mengintensifkan tindakan militer di sekitar masjid dan Kota Tua, membatasi akses warga Palestina ke halaman masjid untuk memudahkan pergerakan sejumlah besar pemukim. Selain itu, otoritas pendudukan menutup jalan al-Omariya, satu-satunya akses kendaraan ke Kota Tua, untuk mengamankan pergerakan para pemukim selama hari raya.
Kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan apa yang disebut “Persatuan Organisasi Bait Suci” telah mengajak para pendukungnya untuk berpartisipasi dalam penyerbuan besar-besaran ke al-Aqsa pada hari Senin, yang menandai festival Yahudi “Sukkot”.
Polisi pendudukan Israel secara efektif telah mengubah al-Quds menjadi apa yang digambarkan penduduk sebagai “penjara besar” dengan mendirikan penghalang beton, barikade logam, dan menutup jalan untuk memudahkan bus mengangkut para pemukim, sekaligus membatasi mobilitas warga Palestina di berbagai lingkungan.
Pihak berwenang secara rutin memanfaatkan hari raya Yahudi untuk memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina di al-Quds dan Tepi Barat , yang memperburuk kesulitan hidup mereka sehari-hari.
Eskalasi di Tepi Barat
Pasukan Israel juga menyerbu kota al-Bireh, menembakkan peluru tajam ke jalan-jalan. Di wilayah lain di Tepi Barat, termasuk Yamoun di sebelah barat Jenin dan Ya’bad di selatan Jenin, rumah-rumah diubah menjadi barak militer setelah penyerbuan dini hari. Taktik serupa sebelumnya digunakan di Ya’bad dan kota-kota lain untuk membangun pos-pos militer sementara.
Sebagai tanggapan, Brigade al-Quds – Brigade Jenin mengaku bertanggung jawab atas peledakan alat peledak terhadap pasukan militer Israel di Ya’bad, yang mengakibatkan cedera di antara pasukan Israel.
Sementara itu, Komisi Anti-Tembok dan Pemukiman Palestina melaporkan bahwa otoritas Israel menyita 35 dunam tanah Palestina di wilayah Ramallah dan al-Bireh melalui perintah militer dengan dalih “tujuan keamanan dan militer”, yang bertujuan untuk memaksakan status quo baru.
Pasukan pendudukan Israel memperketat kontrol di al-Quds dan Tepi Barat, membatasi akses warga Palestina ke al-Aqsa, mengubah rumah-rumah menjadi pos militer, dan menyita tanah dengan dalih keamanan.






