Crispy

Peringatan Dini BMKG: Dua Bibit Siklon Tropis Ancam Cuaca Ekstrem di Indonesia

Meskipun Indonesia secara geografis berada di wilayah ekuator yang jarang dilintasi langsung oleh siklon tropis, tetap perlu mewaspadai dampak tidak langsung dari fenomena cuaca ekstrem ini.

JERNIH –  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait aktivitas dua bibit Siklon Tropis yang saat ini terpantau di Samudra Hindia. Keberadaan kedua sistem tersebut berpotensi memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Meski tidak diperkirakan melintasi daratan secara langsung, dampak tidak langsung berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi tetap harus diwaspadai.

Siklon Tropis adalah badai besar dengan kekuatan dahsyat yang terbentuk di atas lautan luas beriklim tropis. Secara teknis, ia adalah sistem tekanan rendah non-frontal skala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan daerah konveksi dan pusaran angin yang berputar mengelilingi pusatnya.

BMKG mencatat adanya dua sistem tekanan rendah yang berpotensi berkembang menjadi siklon tropis, yaitu Bibit Siklon Tropis 98S dan 97S.

Bibit Siklon Tropis 98S terpantau di Samudra Hindia barat daya Bengkulu dan bergerak ke arah barat daya–selatan, menjauhi wilayah Indonesia.

Bibit Siklon Tropis 97S terletak di Samudra Hindia barat daya Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan arah gerak serupa, yaitu menuju barat daya–selatan.

Kedua bibit siklon ini teridentifikasi melalui citra satelit BMKG yang menunjukkan pembentukan pusaran awan tebal di atas perairan hangat Samudra Hindia.

Siklon tropis umumnya terbentuk di atas lautan dengan suhu permukaan hangat, minimal 26,5°C. Meskipun status kedua sistem masih berupa bibit siklon dengan kecepatan angin di bawah 63 km/jam, efek tidak langsungnya mulai terasa di wilayah Indonesia. Fenomena seperti pumpunan angin dan belokan angin memicu terbentuknya awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem.

Beberapa dampak yang berpotensi terjadi antara lain hujan lebat hingga ekstrem yang meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor. Angin kencang yang dapat merusak bangunan dan menumbangkan pohon.

Hal tersebut juga mmeungkinkan gelombang tinggi mencapai 2,5–4 meter atau lebih, terutama di wilayah yang menghadap Samudra Hindia. Kondisi ini juga meningkatkan potensi banjir pesisir (rob).

BMKG memetakan sejumlah wilayah yang diprediksi menerima dampak tidak langsung dari dua bibit siklon tersebut.

Dampak dari Bibit Siklon 98S (Wilayah Barat) meliputi Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat bagian selatan, serta DKI Jakarta.

Gelombang tinggi berpotensi terjadi di Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa Barat, perairan barat Aceh hingga Lampung, serta Selat Sunda bagian selatan.

Sedang dampak dari Bibit Siklon 97S (Wilayah Selatan & Tengah) akan meliputi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Timur, Bali maupun Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Gelombang tinggi di Samudra Hindia selatan Bali, NTB, dan NTT, serta perairan selatan Pulau Jawa.

Masyarakat di wilayah terdampak diminta meningkatkan kewaspadaan dan mengambil sejumlah langkah mitigasi. Caranya dengan menyiapkan rencana evakuasi mandiri, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir atau longsor. Mengamankan benda-benda di luar rumah yang mudah diterbangkan angin dan pastikan saluran air tidak tersumbat.

Mewaspadai daerah pesisir, termasuk nelayan dan operator kapal, untuk tidak beraktivitas di wilayah laut lepas yang berpotensi mengalami gelombang tinggi. Selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BPBD setempat untuk memastikan akurasi data dan menghindari hoaks.

Dengan meningkatnya aktivitas atmosfer di Samudra Hindia, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem.

Berdasarkan rilis dan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG terkait Bibit Siklon Tropis 97S dan 98S (yang terpantau aktif per tanggal 15 dan 16 November 2025), potensi dampak cuaca ekstrem diprediksi akan berlangsung selama beberapa hari ke depan dari tanggal kemunculannya.(*)

BACA JUGA: Waspada, Beberapa Wilayah Berpotensi Terkena Siklon Tropis 98S

Back to top button