Pesawat Raksasa AN-225 yang Dihancurkan Rusia Dibangun Kembali dengan Biaya Rp 8,1 Triliun

- AN-225 dibuat dua. Satu selesai, satu lagi tidak. Yang tidak selesai ditambahkan bagian pesawat yang hancur.
- Tidak ada kepastian kapan pesawat baru AN-225 super raksasa akan mengudara.
JERNIH — Antonov AN-225, pesawat terbesar di dunia yang dihancurkan Rusia pada hari pertama invasi ke Ukraina, diam-diam dibangun kembali di lokasi rahasia dengan biaya 500 juta euro, atau Rp 8,1 triliun.
Dijuluki Mriya, kata dalam Bahasa Ukraina yang artinya mimpi, Antonov AN-225 — dengan lebar sayap seukuran lapangan sepak bola — dibiarkan terbakar habis dalam pertempuran untuk menguasai bandara dekat Kyiv, 24 Februari.
Eugene Gavrylov, direktur umum Antonov, mengatakan kepada media jerman bahwa pengganti AN-225 telah 30 persen dibangun kembali.
Pesawat baru dibuat dari bagian-bagian yang diselamatkan, yang ditambahkan ke AN-225 kedua — pesawat yang dibuat sebagian dan tidak pernah selesai.
Berbicara pada pembukaan pameran di Bandara Leipzig-Halle di Jerman pada 7 November, Gavrylov mengatakan; “Ingatan kita harus tetap hidup secara internasional dan kami berencana menjual barang di Bandara Leipzig-Halle, seperti model AN-225 dan gambar, untuk menghasilkan uang tambahan dan memenangkan sponsor.”
Menurutnya, pengerjaan mesin sedang berlangsung di tempat rahasia. Bagian dari mesin yang terkena bom, dan bagian baru, akan ditambahkan ke AN-225 kedua yang tidak pernah selesai.
Pembukaan pameran bertajuk Light and Shadow: The Antonov Story dihadiri Oleksii Makeiev, duta besar baru Ukraina untuk Jerman. Ia bersyukur pesawat Ukraina diberi perlindingan di Leipzig.
Antonov AN-225 dikabarkan hanya dibuat satu semula akan dipindahkan ke Leipzig, Jerman, sebelum perang dimulai. Rencananya, menurut pilot Dmytro Antonov, pesawat akan di salah satu bandara.
Namun, rencana itu gagal. AN-225 tak pernah terbang ke Jerman tapi dihancurkan Rusia pada awal invasi saat pasukan Vladimir Putin mencoba merebut Kyiv.