Crispy

Polisi Thailand Tangkap Empat WNA Cina Pengemis

Bangkok — Di Indonesia, 85 WNA Cina menipu dan dideportasi. Di Filipina, WNA Cina menyelundupkan narkoba. Di Bangkok, Kepolisian Thailand menangkap empat WNA Cina karena mengemis.

Situs bangkokpost.com memberitakan empat WNA Cina itu mengemis seraya menuturkan cerita palsu untuk menarik simpati. Berhasil. Penghasilan mereka rata-rata per orang 2.500 bath, atau Rp 1,2 juta, per hari.

WNA Cina pengemis pertama yang ditangkap adalah Duan Yuanbiao. Pria usia 60 tahun itu mengaku tuli dan memegang papan nama bertuliskan nama Thailand. Kepada warga yang melintas Duan selalu mengatakan butuh uang untuk membiayai perawatan medis istrinya yang menderita leukemia.

Berikutnya, polisi imigrasi Thailand menangkap tiga rekan Duan di sebuah hotel di kawasan Hua Lamphong. Mereka adalah Pan Wenxiang (76), Yongmin Wei (49), dan Qinyun Peng (60).

“Keempatnya pura-pura tuli,” kata Sompong Chingduang, kepala imigrasi Thailand.

Duan mengatakan; “Saya tahu orang Thailand sangat baik dan mudah mengulurkan tangan, memberi sesuatu kepada siapa saja.” Jadi, ketika dia mengarang cerita sedih, orang Thailand cepat percaya.

Yang menarik adalah Duan dan tiga rekannya tidak bisa Bahasa Thai. Menurut Duan, kendala itu dapat diatasi dengan mengetik cerita bohong dalam Bahasa Cina dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Thai dengan mesin.

Duan dan tiga rekannya mengemis selama 10 jam setiap hari, dan mengumpulkan masing-masing 2.500 bath.

“Mereka berasal dari Hubei, Cina, dan telah berulang kali memasuki Thailand dengan visa turis 60 hari,” kata Sompong. “Ketika masa tinggal berakhir, mereka akan melakukan perjalanan ke Malaysia dan Vietnam, juga untuk mengemis.”

Kini, keempatnya tidak bisa lagi mengemis di Bangkok. Polisi imigrasi mencabut visa mereka, dan masuk daftar tidak boleh masuk Thailand.

Bukan kali pertama Thailand menangkap pengemis asal Cina. Februari lalu, enam WNA Cina juga ditangkap saats sedang mengemis di jalanan. Menariknya, enam WNA Cina ini berusia antara 30 sampai 54 tahun.

Back to top button