Putri Soekarno Bandingkan Ayahnya dengan Nabi Muhammad, Tokoh-tokoh Geram
JAKARTA – Membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden ke-1, Soekarno (Bung Karno), sepertinya tak sepadan. Bahkan Michael H. Hart, penulis buku 100 orang yang paling berpengaruh dalam sejarah, menempatkan Muhammad SAW diurutan pertama.
Namun putri Bung Karno, Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri (Sukmawati) membuat pernyataan kontroversi soal siapa yang lebih berjasa di awal abad ke-20 untuk kemerdekaan Indonesia, apakah ayahnya atau Nabi Muhammad.
Pertanyaan itu dilontarkan saat acara Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’ di Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019) lalu.
Akibat pernyataan itu, sejumlah tokoh geram. Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, ia mengunggah dua gambar tulisan yang diambil dari media daring. Dimaksudkan untuk membandingkan pernyataan Soekarno dan anaknya yang jelas-jelas berbeda padangan soal Nabi Muhammad.
Gambar pertama berjudul ‘Sukmawati Sebut Soekarno Lebih Berjasa dari Nabi Muhammad SAW?’. Kemudian gambar kedua, ‘Bung Karno: Muhammad Pemimpin Besar’.
“Untungnya Bapak Bangsa & Proklamator Indonesia bukan Sukmawati, tapi adalah Bung Karno,” cuit Nur Wahid di akun Twitter yang diunggah, Jumat (15/11/2019).
Bung Karno, kata Nur Wahid, sangat mengakui sosok Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat Islam. “(Soekarno) Tokoh yang sangat akui Nabi Muhammad SAW, dan nyatakan ‘kita sebagai Umat Islam harus katakan Muhammad adalah Pemimpin Besar & Terbesar, tak ada pemimpin yang lebih besar dari Muhammad SAW’. #JasMerah,” ujarnya.
Begitu pula dengan eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Ia menjelaskan, bendera Syarikat Islam yang berjuang memerdekakan Indonesia itu bertuliskan Arab dengan dua kalimat syahadat. Selain itu, pejuang kemerdekaan termasuk Soekarno selalu menyebut nama Nabi Muhammad.
“Banyak sekali pahlawan kita bernama Muhammad,” tulis Said di akun Twitternya.
Penjelasan Sukmawati
Ia mengaku, pernyataan itu untuk mengetahui apakah generasi muda paham dengan sejarah Indonesia atau tidak. “Iya bertanya, saya ingin tahu jawabannya seperti apa, fakta sejarahnya, pada ngerti enggak sejarah Indonesia? Terus dijawab mahasiswa itu Insinyur Soekarno,” ujarnya seperti dikutip VIVA.
Dirinya tak punya maksud melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW atau membandingkannya dengan sang ayah. Sebab konteks yang ditanyakan adalah terkait kemerdekaan Republik Indonesia.
“Hanya bertanya, menurut fakta sejarah di abad 20 di mana pastinya, kan nabi sudah tidak ada. Saya agak merasa generasi muda tahu sejarah kemerdekaan yang berdarah-darah, itu yang saya ingin tahu juga. Saya mau bertanya saja,” kata Sukmawati.
Tak hanya itu, soal bendera bertuliskan arab, dirinya mengaku kesal terhadap kelompok Islam ektrem yang kadang-kadang muncul dengan membawa bendera hitam bertuliskan Arab dan berkeingin mendirikan negara khilafah.
Karenanya, ia mempertanyakan kontribusi mereka dalam perjuangan memerdekan indonesia dari penjajah.