Rusia Kembangkan Jaringan Internet Satelit untuk Menghadapi Perang Masa Depan

- Tidak disebutkan berapa satelit yang dibutuhan Roscosmos untuk menyaingi Starlink.
- Kepentingan Rusia mengembangkan sistem ini adalah untuk kepentingan perang masa depan.
JERNIH — Rusia akan meluncurkan jaringan internet satelit serupa Starlink, sistem yang dioperasikan SpaceX milik Elon Musk.
Dmitry Bakarov, kepala badan antariksa Rusia atau Roscosmos, mengatkan pengembangan sistem Internet satelit nasional akan memungkinkan pasukan Rusia mengendalikan drone dengan presisi lebih tinggi.
“Beberapa wahana uji di orbit telah diperiksa dan wahana produksi telah dimodifikasi,” kata Bakarov. “Kami juga bergerak cepat ke arah itu, dan konstelasi satelit akan dikerahkan dalam waktu dua tahun.”
Starlink menyediakan Internet berkecepatan tinggi dari orbit rendah Bumi, dan memainkan peran kunci bagi pasukan Ukraina dalam konflik dengan Rusia. Starlink memungkinkan Ukraina mengoordinasikan operasi, melakukan pengawasan, dan mengoperasikan sistem drone garis depan.
Berbicara di Solovyov Live, Bakarov mengatakan peluncuran satelit Internet dijadwalkan Desember 2025, dan jaringan tersebut akan setara dengan Starlink.
Rusia menjadi negara ketiga yang mengembangkan sistem ini. Sebelumnya, Tiongkok meluncurkan proyek Guowang dan Qianfan, yang merupakan bagian dari strategi membangun megakonstelasi satelit orbit rendah (LEO). Guowang berfokus pada pasar domestik, dan Qianfan dirancang untuk layanan telekomunikasi global, dengan kesepakatan yang sudah ditandatangani dengan Brasil dan sejumlah negara.
Tidak disebutkan berapa satelit yang dibutuhan Roscosmos untuk menyaingi Starlink. Tiongkok sampai saat ini masih terus meluncurkan satelit orbit rendah untuk dua proyek itu.
SpaceX sejauh ini telah mengoperasikan lebih 7.000 satelit Starlink di orbit. Layanan yang diluncurkan tahun 2020 ini terus berkembang dan telah memiliki enam juta pengguna di 140 negara. Namun layanan Starlink belum tersedia di Rusia.
Ukraina menerima 50 ribu terminal Starlink sejak 2022. Elon Musk mengakui Starlink digunakan Ukraina setelah sistem komunikasi lainnya dihancurkan Rusia.
Musk sempat menghentikan layanan Starlink di Ukraina, ketika Kiev melancarkan serangan balasan pada September 2022. Pejabat militer Ukraina mengatakan penghentikan itu mengakibatkan kegagalan rencana pengepungan pasukan Rusia di Kherson dan Donetsk.
Sejumlah analis mengatakan penghentian layanan itu disebabkan Elon Musk khawatir Rusia menggunakan nuklir jika pasukannya terkepung di Kherson dan Donetsk.