Crispy

Rusia Peringatkan AS: Jangan Intervensi Pemilu Parlemen

  • Kremlin kali pertama menyuarakan kekhawatiran AS akan intervensi pemilu.
  • Kemlu Rusia memanggil Dubes AS di Moskwa, menyampaikan tuduhan raksasa teknologi AS akan mengacaukan pemilu.

JERNIH — Rusia memperingatkan AS dan negara-negara Barat untuk tidak ikut campur dalam pemilihan parlemen mendatang.

“Seperti Anda ketahui, Rusia sejauh ini menahan diri untuk tidak membangun hambatan bagi bisnis AS di Rusia,” kata Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, kepada SputnikNews. “Kesabaran Rusia juga ada batasnya.”

Pemilihan parlemen, atau Duma, atau majelis rendah parlemen Rusia, akan berlangsung 17-19 September. Pemilihan diadakan setiap lima tahun, menggunakan sistem campuran yang mencakup pemilihan 225 wakil dari partai terdaftar dan 225 dari daerah pemilihan mandat tunggal.

Kekhawatiran akan kemungkinan campur tangan AS dan Barat dalam pemilu kali pertama disuarakan Kremlin. Secara khusus, Dubes AS John Sullivan dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia pekan lalu untuk mendengar tuduhan raksasa digital AS mencoba mengganggu pemungutan suara parlemen.

Akhir Agustus 2021, Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) mengumumkan tidak akan mengirim pengamat ke pemilu parlemen Rusia, setelah Moskwa meminta mengurangi jumlah pengamat dengan alasan pandemi. AS mendukung keputusan OSCE.

Komisi Pemilihan Umum Rusia memperkirakan 250 pengamat internasional dari 55 negara dan 10 organisasi internasional akan hadir pada pemilu mendatang.

Moskwa juga berjanji menanggapi campur tangan yang tidak dapat diterima dalam urusan internal negara, terkait laporan parlemen Eropa tentang pemilu Rusia.

“Jelas bahwa Parlemen Eropa bermaksud menarik kesimpulan berdasarkan kesimpulan beberapa organisasi yang menarik diri,” kata Zakharova.

Back to top button