Rusuh di Lebanon Warga Tolak Lockdown
Mereka frustrasi dengan kebijakan pembatasan ketat karena pandemi virus Corona. Banyak penduduk kehilangan pendapatan sejak penerapan lockdown
JERNIH-Sedikitnya 45 orang luka-luka dalam sebuah bentrokan di Lebanon utara pada Selasa (26/1/2021) malam waktu setempat. Bentrokan antara pasukan keamanan dan demonstran dipicu kemarahan karena pemerintah menerapkan lockdown (penguncian) terkait virus Corona.
Sementara kantor berita AFP, pada Rabu (27/1/2021) melaporkan sembilan orang dari para korban luka saat ini dirawat di rumah sakit setelah bentrok di Tripoli, kota utama di Lebanon utara.
Masih dengan alasan yang sama, warga turun ke jalan di Lebanon memprotes penguncian total yang dilakukan pemerintah karena kasus Covid-19 yang terus melonjak angkanya.
Sebelumnya, setidaknya 30 orang terluka dalam bentrokan serupa di Tripoli pada Senin (25/1) malam waktu setempat.
Seluruh bentrokan antara pasukan dengan para demonstran tersebut karena warga frustrasi dengan kebijakan pembatasan ketat karena pandemi virus Corona. Banyak penduduk kehilangan pendapatan sejak penerapan lockdown
Pekan lalu, otoritas Lebanon memberlakukan lockdown selama dua minggu, membuat para pekerja harian dan kelompok rentan lainnya marah.
Kebijakan lockdown diambil otorita setempat juga untuk mencegah rumah sakit kewalahan menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.
Dalam lockdown kali ini, pemerintah memberlakukan aturan jam malam seharian penuh di seluruh negeri. Mereka juga membatasi pengiriman bahan makanan ke rumah. Bahkan seringkali terjadi kelangkaan bahan makanan terutama di daerah-daerah miskin.
Tripoli menjadi salah satu daerah termiskin di Lebanon. Mereka dibayang-bayangi kesengsaraan baru hingga krisis ekonomi kronis.
Wabah tersebut telah membuat lebih dari setengah populasi penduduk Lebanon jatuh di bawah garis kemiskinan, sementara seperempatnya hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Otoritas Lebanon membantu penduduk dengan mencairkan pembayaran bulanan sebesar 400.000 pound Lebanon kepada sekitar 230.000 keluarga.
Lebanon mencatat, jumlah penduduk yang terinfeksi Covid-19 lebih dari 285.000 orang, sementara lebih dari 2.470 meninggal sejak pandemi dimulai. (tvl)