Crispy

Safari Politik ke Buton: Tetua Adat Mendoakan Tina Nur Alam Jadi Gubernur Sultra

  • Parabela La Siwuli di Kelurahan Takimbo memimpin doa khusus untuk Tina Nur Alam.
  • Dalam setiap kunjungan ke sejumlah daerah, berdoa sesuai tradisi masyarakat setempat menjadi agenda rutin Tina Nur Alam.

BUTON — Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Tenggara (Sultra) Tina Nur Alam, Selasa 13 Agustus 2024, bersafari politik ke Kelurahan Takimbo, Kecamatan Pasar Wajo, Kabupaten Buton. Sejumlah parabela mendoakan Tina Nur Alam menjadi orang nomor satu di Bumi Anoa.

Parabela adalah tetua adat masyarakat Buton yang berperan menjaga norma, nilai-nilai agama, serta kelestarian adat dan budaya secara turun-temurun. Mengenakan pakaian adat khas Buton; jubah dolomani hijau bermotif garis-garis keemasan, sejumlah parabela bertemu Tina Nur Alam.

Parabela La Siwuli di Kelurahan Takimbo, paling sepuh di antara yang lain, memimpin doa khusus untuk Tina Nur Alam. Dupa berasap tipis, dengan seperangkat perlengkapan adat, berjejer di depannya.

Wangi dupa mengisi seluruh ruang pertemuan, menambah khidmat suasana saat doa dalam Bahasa Buton dirapalkan. Setelah hampir satu jam, doa ditutup dengan usapan tangan ke wajah parabela sepuh, diikuti seluruh rombongan yang hadir.

Sebelumnya, Nur Alam — mantan gubernur Sultra yang mewakili Tina Nur Alam — memohon doa bukan hanya untuk jabatan gubernur tapi demi keselamatan, kesejahteraan, Sultra dijauhkan dari bala, putra-putri daerah menjadi pelanjut kepemimpinan daerah.

“Untuk itulah kami hadir. Semoga ini bisa memberikan keberkahan bagi kita semua. Apa yang ibu Tina Nur Alam hajatkan bisa tercapai, dan daerah kita sejahtera, dijauhkan dari bala,” ungkap Nur Alam.

Di kesempatan yang sama, Ruslan — tokoh masyarakat Kelurahan Takimbo — mengatakan meminta doa kepada parabela adalah tradisi masyarakat jazirah Kesultanan Buton jika memiliki hajat penting, misal menghadapi ujian, merencanakan acara, dan niatan penting lainnya.

“Ibu Tina Nur Alam dan Bapak Nur Alam itu bagian dari masyarakat Buton, meski keduanya tinggal di Kendari. Jadi saya yakin dua tokoh kita ini faham tradisi Buton. Jadi sengaja ke sini untuk berdoa bersama parabela,” kata Ruslan.

Dalam setiap kunjungan ke sejumlah daerah, berdoa sesuai tradisi masyarakat setempat menjadi agenda rutin Tina Nur Alam. Ini menegaskan betapa mantan anggota DPR RI dua periode itu adalah sosok yang membumi dan bagian tak terpisah seluruh komunitas etnis di Bumi Anoa.

Pada kunjungan sebelumnya ke Kabupaten Kolaka, Tina Nur Alam yang didampingi Nur Alam menyempatkan diri berdoa di makam Sangia Nibandera.

Back to top button