Saling Sindir Politikus Soal Konflik Desa Wadas
“Anggota @DPR_RI dapil Wadas mana ndasmu?” tulis Fahri.
JERNIH-Ketika persoalan konflik lahan di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, yang ricuh pada Selasa (8/2) kemarin, mendapat respon politikus, kira-kira begini gambarannya.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, menyentil DPR dengan mengatakan kalau para legislator, makan gaji buta sehingga fungsi pengawasan DPR RI menjadi tumpul dan bekerja tidak sesuai amanat rakyat melalui Undang-Undang. Akibatnya, muncul potensi malpraktek dalam penyelenggaraan negara. Dan ini, menjadi pertimbangan erea akan dipilih lagi atau tidak.
“Tugas kita adalah menyuruh wakil kita bekerja sesuai amanah rakyat melalui UU. Kalau sudah kerja kita tunggu laporan hasil kerja. Ini bahan untuk memilih mereka kembali atau tidak. Itu sederhana saja. Jangan makan gaji buta!” kata dia kepada wartawan, pada Kamis (10/2).
Sebelumnya, melalui akun twitter pribadinya, Fahri juga menyinggung anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Wadas
“Anggota @DPR_RI dapil Wadas mana ndasmu?” tulis Fahri.
Dia juga bilang, selama ini partai politik mengangkangi wakil rakyat hingga menjadi wakil partai dan mereka tak lagi aspiratif.
“Sekali lagi ini akarnya adalah partai politik mengangkangi wakil rakyat menjadi wakil partai, wakil rakyat menjadi wakil partai sehingga mereka tidak lagi aspiratif hanya formalistik dan basa basi,” ujarnya.
Luqman Hakim, anggota DPR dari Fraksi PKB dan dapil Jawa Tengah VI, menanggapi pernyataan Fahri dengan mengatakan kalau politikus itu tengah mencari perhatian.
“Saya lihat cuitan si Fahri soal anggota DPR dapil Wadas dengan diksi ‘mana ndasmu’ itu hanya sekadar cari perhatian saja,” kata Luqman Hakim kepada wartawan, Kamis (10/2).
Luqman bilang, tak ada dapil Wadas di DPR RI seperti yang dikatakan Fahri. Selanjutnya, kesalah pahaman Fahri Hamzah kata dia, lantaran partai yang diurusnya tak direspon masyarakat.
“Malah saya bertanya, apakah Fahri sedang panik dan stres akibat partai baru yang dia urus tidak juga mendapatkan respons meriah dari rakyat. Sehingga memori tentang dapil saja, dia tak ingat. Mana ada dapil Wadas dalam pemilu di Indonesia? Kalau yang dia maksud itu Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah, itu masuk daerah pemilihan Jawa Tengah VI, bersama Kab/Kota Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Tidak ada dapil Wadas!” ujar Luqman menyebutkan sambil menyindir.[]