Salman Rushdie Kehilangan Satu Mata, Saraf Tangan Putus, Hati Hancur Tertusuk Pisau
- Salman Rushdie menggunakan ventilator dan belum bisa berbicara.
- Saraf tangan terputus dan butuh operasi di bawah mikroskop.
JERNIH — Novelis Satanic Verses Salman Rushdie kemungkinan akan kehilangan satu mata akibat serangan senjata tajam saat akan berpidato di Institusi Chautauqua, Jumat 13 Agustus waktu setempat.
“Beritanya tidak bagus,” kata Andrew Wyle, agen Salman Rushdie, kepada The New York Times. “Salman kemungkinan kehilangan satu mata, saraf lengan terputus, dan hatinya rusak terkena tusukan.”
Rushdie kini menggunakan ventilator. Ia masih belum bisa berbicara.
Ia dijadwalkan berbicara tentang AS sebagai tempat bagi penulis dalam pelarian, rumah bagi kebebasan berekspresi. Saat naik panggung dan diperkenalkan, Hadi Matar muncul dan menyerang dengan tinju dan senjata tajam.
Kabar pertama mengatakan Rushdie hanya terluka dileher, cukup serius, tapi bisa dipulihkan. Di RS Erie, dokter menemukan luka serangan tidak hanya di leher tapi juga muka dan bagian tubuh lainnya.
Saksi mata mengatakan Rushdie mencoba lari dari panggung, tapi terlambat. Hadi Matar meninju, menjatuhkan, dan menghujamkan senjata tajamnya, sampai penonton bergegas naik panggung untuk menghentikan.
Salman Rushdie menyita perhatian dunia setelah Satanic Verses, novel yang ditulisnya, dianggap menghujat Nabi Muhammad. Ayatollah Khomeini, pemimpin spiritual Iran saat itu, mengeluarkan fatwa mati bagi Rushdie.
Sejak saat itu Rushdie, lahir dari keluarga Muslim di Mumbai, menjadi nama besar tapi harus mengunci diri di bawah perlindungan pemerintah Inggris dari tahun 1989-2002.