Sekali Lagi Dalam Urusan Modol: Toilet Jongkok Lebih Sehat, Euy….!
- Ada banyak manfaat kesehatan dari buang air besar jongkok.
- Toilet duduk memang modern tapi tidak sehat, dan produk kesalahan asumsi orang Barat.
JERNIH — Bagi sebagian orang, buang air besar (BAB) di toilet jongkok itu ketinggalan zaman, alias nggak modern. Sejumlah peneliti menunjukan manfaat kesehatan modol jongkok.
Toilet duduk terkadang mencerminkan kelas dalam masyarakat perkotaan. Kebanyakan hotel dan kantor modern, misalnya, lebih suka menyediakan toilet duduk meski masih ada yang menyediakan toilet jongkok.
Bahkan, menurut Times of India, jongkok di toilet dianggap tidak beradab. Di sisi lain, banyak orang lebih suka toilet duduk, karena bosan dari kecil modol jongkok, apalagi mereka yang punya pengalaman dolbon atau model di kebon dan dolban alias modol di jamban.
Pakar pengobatan alternatif, atau naturopath, dan dokter telah lama berbicara tentang bahaya kesehatan modern. Menurut mereka duduk di toilet meningkatkan peluang mengalami gangguan kembung, wasir, dan sembelit.
Ketika duduk, bukan jongkok, Anda akan berusaha keras memperbaiki sudut anorektal, atau anus dan rektum, terbatas. Duduk di toilet mungkin menghilangkan ketegangan tapi membuat kita tegang dengan cara lebih buruk daripada yang kita ketahui.
Kesehatan Mental dan Pencernaan
Yang perlu kita tahu adalah bagaimana usus bertanggung jawab mengeluarkan limbah dari tubuh berperilaku saat kita model jongkok dan duduk.
Saat kita modol jongkok, gravitasi ikut bermain. Tubuh mendorong paha, secara alami menekan usus besar. Jongkok juga menutup katup saluran masuk untuk menjaga usus kecil tetap bersih, dan membuka katup saluran keluar yang membiarkan limbah lewat tanpa hambatan.
Ketika modol duduk, katup masuk dan keluar tidak berfungsi sebagaimana mestinya, membuat eliminasi parsial dan sulit.
Giulia Enders, ahli mikrobiologi Jerman dalam buku Charming Bowels, menjelakan bahwa saluran pencernaan adalah penasehat otak paling penting, dan itu mempengaruhi segalanya; mulai dari kesehatan mental sampai pencernaan. Jadi, duduk di toilet memperpanjang proses eliminasi.
Kesalahan Asumsi
Jonathan Isbit, penelmu Platform Alam dan lulusan ilmu komputer Universitas Rugers, mengklarifikasi soal gambar toilet kuno yang membingungkan.
Menurutnya, orang Barat berasumsi toilet orang zaman dulu itu duduk, bukan jongkok. Isbit memperlihatkan toilet umum itu sebenarnya jongkok dan ruangan di bawahnya digunakan sebagai saluran pembuangan.
Seorang master sales Squatty Potty, produsen toilet terkemuka, mengatakan toilet modern memang nyaman tapi memiliki kesalahan besar, yaitu mengharuskan orang duduk. Akibatnya, usus kita tertekuk dan menghalangi aliran limbah.
Banyak penelitian menunjukan posisi jongkok alami meningkatkan kemampuan kita menyelesaikan lebih cepat urusan boker. Saat mengangkat lutut di atas pinggul, tubuh mengendurkan otot-otot tertentu, menjadikan buang air besar menjadi sederhana.
Banyak pakar kesehatan yakin kelak mereka yang terbiasa dengan toiket duduk akan kembali berak dalam posisi jongkok. Sebab, tidak ada manfaat kesehatan buang air besar dengan cara duduk.