Seorang Ibu Dilarang Kunjungi RS Setelah Posting Bangsal Kosong
JERNIH – Seorang ibu dua anak dilarang mengunjungi semua Rumah Sakit (RS) di Inggris setelah memposting foto tempat tidur kosong dan mengklaim bahwa Pemerintah ‘berbohong’ tentang pandemi.
Mulai minggu ini Hannah Dean, 30, hanya diizinkan mengunjungi rumah sakit dalam keadaan darurat, untuk membuat janji, atau jika dia adalah tanggungan pasien. Dia sebelumnya ditangkap, dikenai denda hingga £2.500 sekitar Rp47,8 juta dan kemungkinan tuntutan pidana jika dia melanggar pemberitahuan.
Seperti dikutip Metro.co.uk, Rabu (3/2/2012), Dean, yang tinggal di Fareham, Hampshire, berulang kali mengunjungi Rumah Sakit St Richard, Chichester, dan Rumah Sakit Umum Southampton, keduanya berjarak 32 km dari rumahnya. Dean memfilmkan pasien serta staf saat mengunjungi rumah sakit-rumah sakit.
Pelanggaran terakhirnya terjadi pada Minggu lalu ketika dia melakukan perjalanan ke Rumah Sakit Queen Alexandra, Portsmouth. Dia kemudian memposting rekaman di Facebook yang mengatakan itu rumah sakit itu ‘yang paling tenang yang pernah saya lihat’.
Dia didekati oleh keamanan yang bertanya padanya ‘apa yang kamu lakukan di sini, Hannah?’. Statistik terbaru menunjukkan bahwa 426 pasien dirawat karena virus corona di Rumah Sakit Queen Alexandra, dan unit perawatan intensif tiga kali lipat dari ukuran normalnya dengan 47 pasien menggunakan ventilasi mekanis.
Sejauh ini 744 orang telah meninggal dengan Covid-19 di rumah sakit. Dia memposting gambar dan video tempat tidur kosong di Facebook, mengklaim bahwa Pemerintah ‘berbohong’ tentang tingkat pandemi. Sekitar 426 pasien dirawat karena virus corona di Rumah Sakit Queen Alexandra minggu lalu, dan unit perawatan intensif tiga kali lipat ukuran normalnya.
Polisi Hampshire dan Sussex telah melakukan penyelidikan bersama sejak Dean mengabaikan denda dan peringatan. Inspektur kepala Jon Carter, dari Kepolisian Sussex, mengatakan tindakannya ‘tidak dapat diterima’. Ada berbagai taktik untuk menghadapi jenis perilaku yang tidak dapat diterima ini, katanya.
“Kami bekerja sama dengan Hampshire Constabulary untuk memastikan jalan terbaik untuk mencegah kelanjutan perilaku ini.” [*]