Singapura Kembangkan Kapal Penyelamat Tak Berawak
SINGAPURA – Pengembang sistem kelautan tak berawak yang berbasis di Singapura, Zycraft berhasil membuat kapal penyelamat Dolphin tanpa awak (USV).
Seperti dilansir Janes.com, Presiden Zycraft, James Soon, mengatakan pihaknya telah mengembangkan modul transfer laut BacPac untuk membawa muatan hingga 10 kilogram, antara kapal yang tidak dapat bermanuver satu sama lain, karena kondisi laut atau masalah keamanan.
Dolphin baseline USV berukuran 1.150 mm, lebar 800 mm, tinggi 250 mm, dan memiliki perpindahan 13 kg. Dapat beroperasi hingga 30 menit antara pengisian dan didukung sepasang waterjet listrik yang mendorongnya pada kecepatan hingga 8 knot.
“Dolphin adalah produk yang dibuat OceanAlpha pada Januari 2019 untuk situasi di laut atau kesusahan manusia,” kata Soon, ditulis Jane’s, Rabu (4/3/2020).
Ia menambahkan, Dolphin USV telah dirancang untuk dioperasikan oleh satu orang – dengan pelatihan minimal – melalui pengontrol yang dapat digenggam.
USV dapat dikerahkan dari buritan atau sisi kapal dan dipulihkan dengan menggunakan grapnel hook atau line lift, meskipun dapat juga diekstraksi dari air jika kondisi memungkinkan.
“Ini bisa dikendalikan oleh radio hingga jarak 500 m dan digunakan di laut dan telah terbukti setidaknya di Sea State 3,” kata Soon.
“Ini bisa dijatuhkan dari ketinggian 20 meter dari dek kapal atau jembatan,” Soon melanjutkan.
Ia mengklaim, modul BacPac meningkatkan radius perintah Dolphin USV melebihi 500 m dengan memanfaatkan jaringan 4G atau LTE komunikasi yang tersedia secara komersial. Selain itu, memungkinkan USV untuk dikendalikan dari stasiun kontrol berbasis pantai. [Fan]