Temuan Benda Mirip Rudal di Kepulauan Selayar Ternyata Alat Rekam Bawah Laut
Keduanya, berstempel Made in USA dan ditemukan di Pulau Jampea, Kabupaten Kepulauan Selayar. Selain itu, warga Pulau Karompa, Kecamatan Pasimbena, pada 2020 lalu juga menermukan drone laut aktif yang kini diamankan TNI AL.
JERNIH-Entah ini sebuah kebetulan atau bukan, yang jelas penemuan dua benda asing mirip rudal oleh nelayan dari Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, menambah jumlah deretan temuan dugaan bahwa negeri ini tengah diintai secara diam-diam oleh negara lain.
Temuan benda mirip rudal itu, kemudian diamankan ke dermaga Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pangkalan Utama TNI AL VI/ Makassar, menggunakan KRI Fatahillah-361, pada hari ini, Sabtu (19/2), kemudian diserah terimakan dari Komandan Guskamla Koarmada II TNI AL, Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya kepada Komandan Pangkalan Utama Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari di atas geladak buritan KRI Fatahillah-3611.
Benny bilang, Kepulauan Selayar tempat ditemukannya benda asing itu merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang membentang dari utara ke selatan, mulai dari Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Jawa bagian timur, serta Selat Lombok, dan ramai dilewati kapal militer maupun sipil dengan misi sendiri, dengan memanfaatkan situasi lengang.
Benny juga menyebutkan kalau kedua benda itu merupakan alat survei bawah air yang dilepas dan dikendalikan kapal induknya. Nantinya, data dari alat itu bakal ditransfer melalui kabel data sehingga diperoleh kumpulan informasi untuk kepentingan kapal yang mengendalikannya.
Informasi yang bisa diambil dari kedua benda itu antara lain, keadaan dalam laut mulai suhu, slainitas, arus, pasang surut, seismik, juga sumber daya alam seperti minerla dan lain sebagainya. Dan bagi militer, data-data itu sangat krusial dan penting, termasuk bagi kepentingan operasional kapal selam.
Beberapa bulan lalu, ditemukan pula peralatan serupa dengan aksara Cina di wilayah perairan Indonesia. Benny yakin betul kalau itu merupakan alat side scan sonar (SSS). Jika dilihat lampu sensor yang masih berkedip, sudah tentu masih aktif dan tetap merekam sampai lampu indikatornya padam.
Dia pun berharap, Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI AL bisa mengambil kesempatan dengan meneliti lebih lanjut serta merekam ulang data yang ada di dalam SSS.
Kedua alat dengan berat masing-masing lima kilogram itu, salah satunya yang berwarna hijau ditemukan nelayan Kepulaian Selayar bernama Arifin Lewa pada 9 Februari lalu. Sementara warna jingga, ditemukan 10 tahun lalu.
Keduanya, berstempel Made in USA dan ditemukan di Pulau Jampea, Kabupaten Kepulauan Selayar. Selain itu, warga Pulau Karompa, Kecamatan Pasimbena, pada 2020 lalu juga menermukan drone laut aktif yang kini diamankan TNI AL.[]