Crispy

Tentara Cina di Perbatasan Myanmar, Siap Amankan Jalur Pipa Gas dan Minyak

  • Tentara tiba dengan truk tak jauh dari perbatasan Cina-Myanmar.
  • Kelompok etnis bersenjata mengatakan kedatangan itu merupakan peringatan bagi Myanmar.
  • Sentimen anti-Cina terus menguat dan Beijing mulai mengkhawatirkan proyek vital-nya.

JERNIH — Pasukan Cina dikabarkan berada di Jiegao, di seberang Muse — kota di perbatasan negara bagian Shan, Myanmar.

Mengutip sejumlah sumber, The Irrawaddy memberitakan tentara Cina datang dengan truk militer dan tiba di perbatasan beberapa hari sebelumnya.

Sumber di kelompok etnis bersenjata mengatakan Cina mengirim sinyal peringatan ke Myanmar. Sedangkan TVBS Taiwan melaporkan tentara Cina berada di tempat itu untuk melindungi jaringan pipa gas alam.

Awal Maret, setelah empat pabrik milik investor Cina dibakar pengunjuk rasa, Beijing meminta rejim Myanmar melindungi pipa minyak dan gas.

Sentimen anti-Cina kian menguat di Myanmar, dan pengunjuk rasa dikhawatirkan menyerang proyek-proyek Beijing.

Saluran pipa kembar; gas dan minyak, membentang sepanjang 800 kilometer dari Kyaukphyu di Negara Bagian Rakhine ke Teluk Benggala, melewati Magwe, Mandalay, dan negara bagian Shan, sampai ke utara Cina.

Beijing berulang kali mengatakan kudeta militer adalah usuan internal Myanmar. Namun Cina menolak mengecam kudeta itu, dan melindungi Myanmar dari sanksi.

Februari lalu, Kedubes Cina di Yangon menghadapi protes setiap hari. Beijing dituntut menghentikan dukungan kepada rejim militer Myanmar.

Saat ini boikot produk Cina masih berlangsung. Orang-orang Cina di Myanmar juga mulai ketakutan, meski semua tahu beberapa korban unjuk rasa adalah etnis Cina.

Belakangan, Aliansi Persaudaraan Tentara Demokratik Nasional Myanmar, Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang, dan Tentara Arakan, bersatu mengutuk junta militer.

Ketiganya memperingatkan junta militer bahwa mereka siap bergabung dengan kelompok etnis bersenjata lainnya. Di perbatasan Thailand, etnis Karen mulai melakukan perlawanan.

Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) juga mulai memantik perang dengan Tatmadaw, julukan untuk tentara Myanmar yang didominasi etnis Bamar.

Back to top button