Crispy

Terinspirasi Habibie, Pemuda di Pare-pare Membuat Pesawat Terbang

JAKARTA-Namanya Haerul, pemuda asal Kelurahan Pallameang, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan, mendadak viral setelah  video yang menampilkan dia menerbangkan pesawat di Pantai Ujung Tape di upload di You Tube.

Haerul yang mengaku saat ini bekerja sebagai montir, menyatakan keinginannya menciptakan pesawat terbang sudah ada sejak kecil.

“Memang terinspirasi, dari kecil ingin ciptakan pesawat,” kata Haerul, yang diterbangkan ke Jakarta dari Makasar Sulawesi Selatan dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara untuk memenuhi undangan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna.

Pesawat buatan Haerul berhasil mengudara selama satu menit 25 detik di tepian pantai namun dalam pendaratan yang berjalan kurang mulus.

Dalam jumpa pers setelah Ia diterima diterima Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/12020), Hairul menjelaskan perihal pesawat buatannya sendiri itu.

Pria tak tamat SD itu, mengaku membuat pesawat hanya bekal pengetahuan yang dia peroleh dari internet dan saluran YouTube. Disanalah ia belajar membuat perhitungan untuk membangun sayap pesawat serta tenaga yang dibutuhkan untuk menerbangkan pesawat.

Ia juga mengaku mempunyai kendala dalam melakukan kalkulasi terutama dalam dalam proses pembangunan pesawat adalah membuat kalkulasi yang tepat mengenai kekuatan tenaga pendorong, beban pesawat, ukuran sayap, serta pembuatan kemudi dan roda pesawat

“Memang itu yang paling sulit, hitung-hitungannya,” kata Haerul.

Bukan hanya melakukan hitung- hitunga, bahkan dalam merakit dan belajar menerbangkan pesawatpun ia lakukan lewat You Tube.

“Merakit kerangka pesawatnya pun dari Youtube, bahkan belajar jadi pilot pun dari Youtube semua,” katanya.

Berbekal pengetahuan dari YouTube dan modal sekitar 30 juta, Haerul membeli mesin motor Kawasaki dan mengumpulkan barang-barang bekas untuk merakit pesawat terbang. Dia menggunakan setidaknya 50 kg aluminium untuk membuat kerangka pesawat.

Ia merakit pesawat itu sekitar dua bulan dan mendapat bantuan beberapa kawan selama merakit pesawatnya yang ketika jadi berbentuk pesawat dengan satu baling-baling kayu, tiga roda, sayap utama, sayap tegak, dan sayap ekor. Ia bahkan telah mengujinya sebanyak tiga kali.

“Tes uji cobanya sempat tiga kali, terbang lalu jatuh lagi. Parah (kerusakannya), saya luka dan pesawatnya diperbaiki lagi,”.

Namun Haerul nampaknya memang pantang menyerah, ia perbaiki dan mencobanya lagi.

“Pada percobaan kelima dia berhasil mengudarakan pesawatnya sampai ketinggian 10-12 meter di atas permukaan laut. Namun pesawatnya mengalami kerusakan karena pendaratan tidak berjalan mulus”.

Sebetulnya pesawat ini bukanlah pesawat pertama yang dibuat Haerul, sebab tahun 2002 ia juga pernah berusaha membuat helikopter namun tidak bisa diterbangkan.

Rupanya keinginan Haerul  disamping ingin naik pesawat sendiri juga terinsiprasi dari teknokrat Profesor Baharudin Jusuf Habibie, presiden RI ketiga yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Haerul mengaku Habibie merupakan tetangga daerah dengannya. “Beliau tetangga daerah saya,” kata Haerul.

(tvl)

Back to top button