Tertangkap Satelit, Rusia Pindahkan Rudal Usang dari St Petersburg ke Ukraina
- Rusia mengubah rudal S-300 menjadi rudal balistik sasaran darat. Padahal, S-300 adalah rudal anti-pesawat.
- Jadi nggak aneh jika rudal menyasar permukiman warga sipil.
JERNIH — Rusia tertangkap satelit memindahkan rudal anti-pesawat usang dari St Petersburg ke Ukraina, sebagai cara mengatasi kekurangan senjata.
Mengutip Marko Eklund, pakar militer Finlandia, Radio Yle memberitakan setidaknya empat dari 14 pangkalan rudal anti-pesawat udara di sekitar St Petersburg dikosongkan pada Agustus dan September.
“Kemungkinan besar rudal yang dipindahkan adalah S-300 lama, yang telah dihapus dari daftar inventaris senjata,” kata Eklund, yang memantau angkatan bersenjata Rusia selama lebih 20 tahun.
Rudal yang melindung St Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia, adalah S-400, yang memiliki jangkauan dua kali lebih jauh dari S-300.
Mengutip Yle, The Moscow Times memberitakan rudal-rudal itu kemungkinan dipindahkan ke medan perang Ukraina. Pemindahan ini melemahkan pertahanan udara St Petersburg, tapi Rusia tidak punya cara lain untuk mengatasi kekurangan senjata.
Yle memperkirakan 14 baterei yang ditempatkan di sekeliling St Petersburg mencakup lebih 100 platform penembakan bergerak, yang dilengkapi setidaknya 450 rudal.
Sebelumnya, Moskwa juga memindahkan setengah armada rudal dari wilayah Voronezh di Rusla selatan ke Ukraina, Mei lalu — tiga bulan setelah invasi.
Rusia sejauh ini telah menembakan lebih 500 rudal S-300 ke target utama di Ukraina, dan memiliki sisa rudal untuk tiga bulan, atau 7.000 item.
S-300 awalnya ditunjukan untuk target darat dan penggunaannya kemungkinan disebabkan kekurangan rudal balistik konvensional. “Rudal-rudal tua itu digunakan untuk target darat, sehingga kerusakan terbesar tampaknya pada sarga sipil,” kata Eklund.