TV Rusia: Perang Dunia III Dimulai
- Rusia terpukul dengan kematian sejumlah agen khusus GRU dan tenggelamnya Moskva.
- Barat kini secara kolektif ngeroyok Rusia di Ukraina, meski NATO tak mengirim pasukan.
JERNIH— Olga Skabeyeva, presenter terkemuka Rossiya 1, mengatakan Perang Dunia III dimulai.
Situs mirror.co.uk memberitakan penyataan mengerikan ini disampaikan setelah Rusia kehilangan agen intelejen militer GRU di Ukraina dan tenggelamnya kapal perang Moskva.
“Peningkatan perang di Ukraina saat ini dapat disebut Perang Dunia III, dan saya bersikeras itu sepenuhnya pasti,” kata Skabeyeva.
Propagandis Rusia itu melanjutkan; “Kini, kami benar-benar berperang melawan infrastruktur NATO. Jika bukan NATO sendiri. Kita perlu mengetahuinya.”
Rusia mengalami pukulan hebat ketika Moskva, kapal perang terbesarnya tenggelam terkena dua rudal Ukraina. Pejabat Rusia belum sejuh ini belum mengkonfirmasi klaim Ukraina, sedangkan AS memastikan kapal itu meledak dan terbakar hebat terkena hantaman rudal.
Kabar terbaru menyebutkan Kapten Alexey Bogomolov, dari resimen terpisah ke-25 pasukan khusus (GRU) di Stavropol, tewas dalam pertempuran hari Jumat.
Komentator militer Dmitry Drodzenko mengatakan di Channel 1, yang dikelola negara secara terpisah, bahwa fakta sebenarnya saat ini adalah perang multilevel skala penuh sedang berlangsung. Rusia menghadapi kekuatan kolektif Barat, dan Barat telah lama mempersiapkan eprang.
Olesya Loseva, anchor aara Vremya Pokazhet, mengatakan Barat sekarang memasok miliaran senjata ke Ukraina. Menurutnya, Ukraina melakukan penawaran Barat dengan lebih banyak lagi melakukan provokasi berdarah. Sesuatu yang tak terpikirkan.
“Ini akan memaksa orang untuk bergidik dan mengatakan Rusia adalah negara yang tidak layak berada di peta dunia, dan semua orang Rusia harus dilenyapkan,” katanya.
Pukulan Melumpuhkan
Bagi Rusia, pukulan yang melumpuhkan adalah kematian Kapten Bogomolov. Pemakaman pejabat penting Rusia ini akan diadakan besok di Tambov.
Barat percaya Bogomolov dipercaya Presiden Vladimir Putin untuk meracun Sergei Skripal di Salisbury.
Sebelumnya, Maret lalu, agen GRU bernama Kapten Alexey Gluschak juga tewas. Letnan senior Anton Volkov juga tewas di Ukraina.
Dalam insiden lain Kapten Konstantin Druzkov, yang menggunakan nama Dzhugasvili — nama asli Joseph Stalin — sebagai nama samaran, juga terbunuh bulan lalu.
Kapten Druzkov tewas bersama operator GRU Islam Abdugarimov dan Shamil Aselderov.