- Puluhan ribu tentara telah tewas di kedua belah pihak sejak Rusia menginvasi, meskipun baik Moskow maupun Kyiev tidak secara teratur menerbitkan data korban.
- Pertukaran tawanan perang dan tentara yang tewas adalah salah satu dari sedikit bidang kerja sama yang tersisa antara Kyiv dan Moskow.
JERNIH – Rusia Kamis (23/10/2025) memulangkan 1.000 jenazah ke Ukraina. Moskow menyebut para jenazah tersebut merupakan tentara Kyiv yang gugur dalam pertempuran. Puluhan ribu tentara telah tewas di kedua belah pihak sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Pertukaran tawanan perang dan tentara yang gugur merupakan salah satu dari sedikit area kerja sama yang tersisa antara Kyiv dan Moskow, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022. “Langkah-langkah repatriasi telah dilakukan hari ini,” Markas Koordinasi Ukraina untuk Penanganan Tawanan Perang mengumumkan di media sosial.
Ukraina menyatakan bahwa Moskow telah menyerahkan jenazah tentara Rusia yang gugur kepada Kyiv dalam repatriasi sebelumnya. Kyiv juga mengumumkan pada bulan September, Agustus, dan Juli, mereka telah menerima jenazah 1.000 tentara yang gugur dari Rusia, yang menggambarkan intensitas pertempuran di garis depan yang luas.
Markas Koordinasi menyatakan bahwa penegak hukum akan segera memulai proses identifikasi jenazah yang dipulangkan dan berterima kasih kepada Komite Internasional Palang Merah atas perannya dalam repatriasi tersebut.
Puluhan ribu tentara telah tewas di kedua belah pihak sejak Rusia menginvasi, meskipun kedua belah pihak tidak secara rutin mempublikasikan data korban mereka sendiri.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Februari tahun ini mengatakan kepada media AS bahwa Ukraina telah kehilangan lebih dari 46.000 tentara dan puluhan ribu lainnya dianggap hilang dalam pertempuran.
BBC dan media independen Mediazona mengatakan mereka telah mendokumentasikan lebih dari 135.000 tentara Rusia yang tewas dalam kampanye tiga setengah tahun tersebut, menggunakan data sumber terbuka, dengan jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.
