Vaksin Merah Putih Buatan Unair Masuk Tahap Uji Animal
Uji coba vaksin animal trial akan menggunakan tikus hingga kera.
JERNIH-Kabar gembira datang dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pada bulan Desember 2020 mendatang, Vaksin Merah Putih buatan mereka mulai masuk tahap uji validasi dan preklinis. Artinya mereka mulai melakukan uji coba vaksin tersebut animal trial yang meliputi tikus hingga kera.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, mengingat proses pembiakan selanjutnya memerlukan penggunaan tehnologi lebih maju, maka Unair menggandeng PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, setelah tim peneliti menyelesaikan uji invitro tahap tiga.
“Di sana (Biotis) akan dilakukan animal trial dalam beberapa bulan. Setelah oke, insyaallah kita akan lanjutkan (ke tahap berikutnya uji manusia),” kata Nasih usai sidang terbuka Dies Natalis Unair ke-66 di Gedung Rektorat Unair, Senin (9/11/2020).
Menurut Prof Nasih, saat ini Unair tidak memiliki fasilitas uji hewan sehingga Unair menggandeng Biotis untuk pengujian pada kera.
“Setelah kera sukses, efektif, tidak ada dampak signifikan, akan kita lanjutkan dengan trial ke manusia,” kata Prof Nasih.
Proses pelaksanaan uji terhadap hewan akan berlangsung cukup lama namun tin Unair tidak mempermasalahkan, sebab semua akademisi Unair ingin ikut berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Rencananya uji validasi dan preklinis akan dilakukan Desember 2020 mendatang hingga Oktober 2021. Kemudian vaksin akan diproduksi pada akhir 2021. Selanjutnya uji klinis tahap 5 akan dilakukan di RSU dr Soetomo pada awal 2022.
Prof Nasih juga menyebut bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan jika nantinya vaksin merah putih dari Unair tidak dipakai.
“Soal vaksin tersebut nantinya dipakai atau tidak dipakai, kami serahkan sepenuhnya pada pihak-pihak yang melakukan dan memiliki kewenangan di sana,” kata Prof Nasih.
Sedangkan menurut Ketua Tim Peneliti Unair Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih, uji tahap 1, 2 dan 3 vaksin merah putih sudah berhasil, dan menghasilkan rekombinan vektor adenovirus dan adenoascociate virus.
“Hasil yang didapatkan spike dari Wuhan dan spike mutan yang ditemukan di Surabaya. Kita menggunakan vaksin yang terinfeksi di Indonesia dan sama dengan Wuhan. Dari 5 tahap, 3 di antaranya sudah. Sekarang tahap validasi dan uji tantang, baru ke PT Biotis untuk animal trail,”. (tvl)