Warsih Ajak Anaknya Bunuh Diri Minta Dikubur Ditumpuk
WONOGIRI-Entah apa yang merasuki pikiran Warsih (30) sehingga nekad memberi makanan kedua anaknya dengan memberi minum susu yang telah dicampur dengan racun serangga. Akibat kejadian itu Winarsih, dan anaknya yang KD berusia 8 tahun tewas, sedangkan anak sulungnya ZIM yang berusia 10 tahun, hingga saat ini dalam kondisi kritis. Peristiwa tersebut diketahui dari laporan masyarakat di Dusun Bendo, RT 3 RW 6, Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri , Kamis (12/12/2019).
Kapolsek Purwantoro, Iptu Aris Joko Nariomi, Sabtu (14/12), membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan surat wasiat yang ditulis korban dimana korban meminta dikubur jadi satu dan ditumpuk. “Nek aku mati aku pengen dikubur karo keluargaku ditumpuk nak ora tak dendeni (kalau saya meninggal saya mau dikubur sama keluarga saya ditimpuk/dijadikan satu liang lahat, kalau tidak mau dihantui)”.
Peristiwa tersebut berawal dari hari Kamis, seperti biasanya, Warsih, menyiapkan sarapan untuk dua anaknya yang masih duduk di bangku SD. Kedua anaknya dengan lahap dan tanpa rasa curiga menikmati sarapan tersebut. Tak berapa lama Warsih dan anak bungsunya KD, yang masih duduk di kelas III SD tersungkur dilantai dalam posisi berdekatan. Hal tersebut membuat anaknya yang sulung ZIM ketakutan dan bertiak-teriak keluar rumah menuju rumah neneknya yang ada didekat rumah mereka.
Sang nenek melihat cucunya mendatanginya sambil jalan sempoyongan, segera berteriak meminta tolong warga juga meminta warga mengecek rumah anaknya Warsih karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Warga segera menuju rumah Warsih dan menemukan Warsih dan anak bungsunya tergeletak di lantai dalam kondisi kejang-kejang. Mereka segera membawa ibu dan kedua anaknya ke RS Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur. Sayangnya Rumah Sakit tak dapat menyelamatkan nyawa Warsih dan anak bungsunya sementara anak sulungnya juga dalam kondisi kritis
Dari keterangan warga, diketahui Warsih sudah beberapa tahun ini mengalami depresi.
(tvl)