Crispy

Waspadai Leptospirosis, Penyakit Paska Banjir

JAKARTA-Memasuki musim penghujan, banyak penyakit yang mengintai keluarga kita, salah satunya infeksi leptospirosis. Apa itu infeksi leptospirosis?

Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans, dan bakteri leptospira yang dibawa oleh hewan tertentu dan bisa menyerang baik hewan maupun manusia. Bakteri tersebut dapat bertahan hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi.

Penyakit leptospirosis disebut juga penyakit kencing tikus, biasanya muncul seusai banjir ketika air mulai surut. Tikus-tikus yang juga kehilangan sarang karena banjir berkeliaran dan menularkan infeksi lewat kencingnya yang mencemari sumber-sumber air. Leptospirosis juga rentan menyerang orang-orang yang biasa kontak dengan hewan

Dikenal sebagai penyakit musiman, leptospirosis banyak ditemukan di negara tropis dan di negara dengan 4 musim pada awal musim gugur. Indonesia merupakan negara peringkat ketiga terbanyak angka kematian akibat leptospirosis.

Gejala Leptospirosis

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memaparkan, beberapa gejala leptospirosis seperti gejala flu pada umumnya yakni demam sampai menggigil, nyeri sendi dan otot betis dan paha.

“Gejala yang utama sebenarnya hampir seperti orang flu, panas, menggigil tetapi yang paling itu adalah nyeri di sendi-sendi dan otot betis,” kata Widyastuti.

Ia mengatakan, penyakit leptospirosis tidak boleh dianggap sepele karena dapat menyebabkan kematian. Ia juga mengimbau warga yang mengalami gejala demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, mual hingga muntah, diare, ruam dan kulit atau area putih pada mata menguning.tersebut harus segera ditangani ke Puskesmas maupun rumah sakit.

Cara Pencegahan Leptospirosis

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko terjangkit penyakit leptospirosis, yang bisa membahayakan nyawa, di antaranya:

•          Menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.

•          Gunakan disinfektan atau produk pembersih antibakteri saat membersihkan permukaan benda atau lantai jika perlu.

•          Hindari air yang sudah terkontaminasi dan pastikan kebersihan air sebelum dikonsumsi.

•          Jauhi binatang yang rentan terinfeksi bakteri, terutama tikus liar yang paling banyak membawa bakteri leptospira.

•          Gunakan perlengkapan pelindung seperti sarung tangan, untuk melindungi tubuh saat kontak langsung dengan hewan pembawa bakteri leptospira, serta bersihkan dan tutup luka dengan penutup tahan air agar tidak terpapar air yang terkontaminasi bakteri.

•          Mandi secepatnya setelah berolahraga dalam air.

•          Jaga kebersihan dan selalu cuci tangan sebelum makan dan setelah melakukan kontak dengan hewan.

•          Vaksinasi antileptospirosis sebagai langkah pencegahan pada hewan piaraan atau ternak supaya terhindar dari leptospirosis.

Hal yang perlu diingat, hewan atau manusia tidak serta merta akan mengalami gejala tertentu setelah terinfeksi. Seseorang bisa saja baru merasakan gejala ini dalam dua hari hingga sebulan setelah infeksi terjadi. Umumnya penyakit ini dapat ditangani dengan antibiotik. Namun pada sebagian kasus, penderita leptospirosis perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

(tvl)*

Back to top button