Wiku Adisasmito Gantikan Achamad Yurianto Jadi Jubir Penanganan COVID-19
JAKARTA—Airlangga Hartanto dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dalam konferensi pers menyatakan, Juru Bicara (jubir) Pemerintah untuk penanganan COVID-19 tidak lagi dipegang oleh Achmad Yurianto per hari ini, Selasa (21/7/2020).
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menyampaikan, juru bicara baru yang menggantikan Yuri adalah Prof. drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D., yang sebelumnya menjabat Ketua Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19. Wiku akan jadi jubir Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Sementara Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional akan memilki jubir tersendiri, yakni Budi Gunadi Sadikin yang juga menjabat ketua satgas tersebut.
“Juru bicara pemeritah di sini [komite] telah ditunjuk Prof. Wiku dari BNPB dan Budi Gunadi Sadikin khusus untuk Satgas Ekonomi,” kata Airlangga, di kutip dari okezone.
Sementara itu, Yurianto menuturkan akan fokus di Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dipimpinnya sejak 9 Maret 2020. “Saya akan fokus di P2P,” ungkap purnawirawan TNI itu, dikutip dari kompas.com.
Kolonel CKM (Purn) dr. Achamd Yurianto adalah seorang dokter asal Malang, Jawa Timur. Pria kelahiran 11 Maret 1962 ini mengenyam pendidikan strata satu (S-1) kedokterannya di Universitas Airlangga. Ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Indonesia (UI).
Sejak tanggal 3 Maret 2020, Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Juru Bicara Pemerintah dalam hal penanganan pandemi corona. Saban sore hari, ia menyampaikan perkembangan terbaru kasus COVID-19 di Indonesia.
Pada 8 Juni 2020, Yuri tak sendiri tampil di televisi. Dr. Reisya Broto Asmoro, yang sejak tanggal itu menjabat Juru Bicara Tim Komunikasi Gugus Tugas COVID-19, menemaninya menyampaikan berbagai informasi di depan kamera.
Profil Wiku Adisasmito
Sama-sama berasal dari Malang, Wiku lahir pada tanggal 20 Februari 1964. Ia menamatkan pendidikan kedokteran hewannya di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1988. Dua tahun berselang, ia berhasil meraih gelar Master of Science (M.Sc.) dari Colorado State University (CSU), Amerika Serikat. Gelar Philosophy of Doctor (Ph.D.) ia dapatkan pada tahun 1995 dari kampus yang sama.
Dilansir dari laman staff.ui.ac.id, guru besar yang mendalami kebijakan kesehatan di bidang sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi ini tercatat sebagai pengajar di Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Selain di dunia akademik, Wiku juga terbilang aktif di berbagai organisasi kesehatan baik di tingkat regional maupun internasional. Pada 2011 ia dipercaya sebagai Dewan Eksekutif CORDS (Coordinating Organization of Regional Disease Surveillance), sebuah jejaring organisasi internasional yang fokus mendeteksi dan menangulangi penyakit menular di seluruh dunia..