Boikot Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing, Cina: AS akan Membayar Harga Kesalahannya
- Inggris khawatir disebut anjing pudel Washington jika ikutan aksi boikot Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing.
- Selandia Baru tidak mengirim pejabatnya.
- Vladimir Putin satu-satunya pemimpin yang diundang.
JERNIH — Kementerian Luar Negeri Cina mengecam keputusan AS mengeluarkan boikot diplomatik atas Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. AS, menurut Cina, akan membayar harga atas kesalahannya.
“Boikot itu pasti akan gagal,” kata juru bicara Kemlu Cina Zhao Lijian. “Memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 akan membahayakan dialog bilateral dan kerja sama di bidang-bidang penting antara kedua negara.”
Beijing, masih menurut Lijian, menentang langkah itu dan akan mengambil tindakan tegas. Ia juga memastikan AS akan membayar harga kesalahannya.
Senin 6 Desember malam, ketika AS mengumumkan keputusannya, Cina mengatakan tidak ada pejabat AS yang diundang untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing karena pembatasan virus corona.
“Tidak ada yang peculi apakah orang-orang ini akan datang atau tidak. Itu tidak akan berdampak pada Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing,” kata Liu Pengyu, juru bicara Kedubes Cina di Washington.
Tidak jelas apakah negara-negara Barat, terutama sekutu AS, akan mengikuti langkah Washington. Sebelumnya muncul laporan bahwa Australia dan Inggris sedang mempertimbangkan mengeluarkan boikot diplomatik.
Koresponden BBC Robin Brant mengatakan seorang pejabat Inggris yang terlibat dalam kebijakan terhadap Cina mengatakan Downing Street khawatir Inggris akan dilihat sebagai anjing pudel Gedung Putih jika mengikuti aksi boikot.
Dominic Raab, wakil PM Inggris, mengisyaratkan Inggris akan menghindari tindakan itu. “Saya ditanya apakah akan pergi ke Beijing. Saya katakan tidak akan pergi, dan kami akan mempertimbangkan pada waktunya,” kata Raab.
Selandia Baru tidak akan mengirim pejabat pemerintah ke Olimpiade itu, tapi keputusan itu didasarkan pada kekhawatiran Covid-19. Sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi satu-satunya pemimpin negara besar yang menerima undangan Beijing.
Keputusan Washington berdasarkan spekulasi berbulan-bulan dan seruan kelompok HAM untuk memboikot acara itu. Pemerintah Joe Biden mengatakan pejabat AS tidak akan menghadiri acara itu karena dugaan kekejaman HAM Cina terhadap Muslim Uyghur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang.
Washington juga punya perbedaan pendapat soal Hong Kong dan Laut Cina Selatan. AS menyebut Cina melakukan penindasan di Hong Kong. Lainnya adalah soal asal-mula pandemi Covid-19.