Rusia Dicoret dari Tuan Rumah Acara Grand Prix Ice Skating
Atlet, tim, ofisial, dan badan olahraga Rusia telah diisolasi dari olahraga dunia sejak invasi dimulai 24 Februari, dengan badan pengatur didorong untuk bertindak oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Sekutu militer Rusia, Belarus, juga telah banyak dikecualikan.
JERNIH— Rusia telah dicabut dari rencana untuk menjadi tuan rumah acara sirkuit Grand Prix figure skating musim depan, karena invasi yang dilakukan negara itu terhadap Ukraina.
International Skating Union (ISU) Senin mengatakan, mereka sedang mencari tuan rumah pengganti untuk acara 25-27 November setelah dewan yang berkuasa mencabut Piala Rostelecom dari jadwal karena invasi militer Rusia.
Musim lalu, Piala Rostelecom diadakan di Sochi dan pada perlombaan di arena putri dimenangkan oleh Kamila Valieva yang berusia 15 tahun, yang kasus dopingnya belakangan mendominasi olahraga tersebut di Olimpiade Beijing.
“Dewan menegaskan kembali solidaritasnya dengan semua yang terkena dampak konflik dan mengulangi kecamannya atas invasi Rusia ke Ukraina dalam istilah yang sekuat mungkin,” kata ISU dalam sebuah pernyataan.
Atlet, tim, ofisial, dan tuan rumah Rusia telah diisolasi dari olahraga dunia sejak invasi dimulai 24 Februari, dengan badan pengatur didorong untuk bertindak oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Sekutu militer Rusia, Belarus, juga telah banyak dikecualikan.
ISU mengatakan, lebih dari 20 federasi anggotanya mendesak dewan petemuan online hari Ahad lalu, untuk mengecualikan Rusia dan Belarusia sebagai kandidat untuk posisi apa pun dan dari kemungkinan menghadiri pertemuan apa pun. Wakil presiden pertama ISU adalah Alexander Lakernik dari Rusia.
Namun, komite yang berkuasa “menyimpulkan bahwa tidak ada keputusan dewan seperti itu yang akan diambil saat ini.”
ISU mengutip “hak-hak dasar anggota ISU” dan mengatakan “berhati-hati untuk mengamankan validitas” kongres yang akan datang.
Sebaliknya, federasi nasional dapat memutuskan di Thailand untuk mengecualikan Rusia dan Belarusia, kata ISU, dengan mencatat bahwa masalah itu “tergantung pada situasi Ukraina” dan permintaan pemungutan suara di masa depan.
ISU sebelumnya mengalokasikan 200.000 franc Swiss (209.000 dolar AS) untuk membantu skater dan ofisial Ukraina. Uang itu akan diberikan ke federasi anggota yang “menyambut para skater Ukraina yang terlantar akibat konflik, sebagai kontribusi untuk membantu mereka melanjutkan aktivitas skating mereka,” kata ISU, Senin. [Associated Press]